Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Konsumsi 5 bahan pokok ini bisa tekan impor beras

Konsumsi 5 bahan pokok ini bisa tekan impor beras beras. shutterstock

Merdeka.com - Beras sudah menjadi salah satu kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai.

Dengan kondisi geografis dan iklim yang dimiliki, Indonesia menjadi salah satu negara dengan produksi padi (gabah kering giling) terbesar di tahun 2009. Yakni menduduki posisi ketiga setelah China dan India.

Sayangnya, pemerintah masih saja mengimpor pangan, salah satunya beras. Sebab, cadangan bahan pangan utama nasional seperti beras, jagung, kedelai, gula, daging sapi, cabai dan bawang merah tidak mencukupi kebutuhan sehingga memicu melonjaknya harga.

Ketergantungan terhadap impor pangan dinilai juga bakal sangat membahayakan pertahanan nasional. Pasalnya, ketersediaan pangan adalah kunci utama pertahanan nasional.

Padahal, masih banyak tanaman pangan lain yang bisa mengganti beras sebagai sumber karbohidrat. Di beberapa daerah, makanan ini memang tidak populer. Namun, di beberapa daerah, khususnya di daerah terpencil makanan ini sangat digemari.

Jika masyarakat bisa beralih untuk mengonsumsi tanaman pangan ini, tentunya kebutuhan akan beras akan berkurang dan pemerintah bisa menekan impor beras. Berikut 5 tanaman pangan yang bisa dikonsumsi untuk mengganti beras, dikutip Hipwee.

Bubur sagu atau Papeda

Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Makanan ini kaya akan serat, rendah kolesterol dan cukup bernutrisi.

Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan. Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika.

Dalam 100 gram sagu, terkandung energi sebesar 209 kkal, protein 0,3 gram, karbohidrat 51,6 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 27 miligram, fosfor 13 miligram, dan zat besi 0,6 miligram. Selain itu di dalam Tepung Sagu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0 miligram.

Berdasarkan kandungan-kandungan tersebut, sagu bermanfaat sebagai sumber utama karbohidrat atau makanan pokok, mengatasi pengerasan pada pembuluh darah, mengatasi sakit pada ulu hati, dan perut kembung.

Mengonsumsi Papeda secara rutin dipercaya mampu menghilangkan penyakit batu ginjal karena sifat Papeda yang dapat berperan sebagai pembersih organ-organ di dalam tubuh manusia. Bagi yang sering merokok,dianjurkan juga mengonsumsi makanan khas Papua yang satu ini karena dapat secara perlahan membersihkan paru-paru.

Ubi jalar

Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi.

Berdasarkan riset yang dilakukan Institut Pertanian Bogor, ubi jalar merah yang berasal dari Papua mengandung senyawa beta karotena yang mampu menurunkan infeksi HIV/AIDS. Sehingga diusulkan menjadi diet utama penderita HIV/AIDS bersama bahan lain.

Dibandingkan dengan bahan makanan pokok lain, ubi jalar biasa memiliki kandungan senyawa pembentuk vitamin A tertinggi, yaitu mencapai 14187 IU per 100 gram porsi, atau mencapai 89% kebutuhan harian.

Namun, bukan hanya untuk diet, makanan ini juga sangat digemari oleh masyarakat Suku Dani di Lembah Baliem, Jayawijaya mengonsumsinya sebagai makanan pokok.

Jagung

Jagung juga bukan cuma bisa dikonsumsi sebagai snack, tapi juga makanan pokok. Misalnya, seperti nasi jagung yang biasa dikonsumsi penduduk Desa Sigedong, Temanggung, Jawa Timur.

Produk utama jagung adalah bijiannya (grain). Bijian sebenarnya adalah buah dan biji yang menyatu. Massa bijian terbesar diisi oleh endosperma yang kaya oleh karbohidrat. Dari bijian yang dihasilkan, jagung menjadi sumber pangan pokok manusia ketiga setelah gandum dan beras/padi.

Kandungan karbohidrat dalam jagung dapat mencapai 80 persen dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.

Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

Sayangnya, bijian jagung ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai pakan hewan, baik untuk unggas maupun ternak besar. Serapan terbesar di Indonesia sekarang adalah sebagai sumber pakan ternak.

Gembili

Gembili merupakan tanaman umbi-umbian yang sekarang sudah sulit dijumpai di pasar. Penanamannya masih cukup luas di pedesaan walaupun juga semakin terancam kelestariannya.

Sudah turun menurun tanaman ini menjadi makanan pokok oleh Suku Kanum jauh di dalam pedesaan Merauke. Saking istimewanya, gembili bahkan selalu dijadikan mas kawin dalam setiap pernikahan.

Gembili menghasilkan umbi yang dapat dimakan. Umbi biasanya direbus dan bertekstur kenyal. Umbi gembili serupa dengan umbi gembolo, namun berukuran lebih kecil.

Tanaman ini dianggap sebagai tumbuhan yang berpotensi besar pada masa depan. Berbagai penelitian untuk melestarikan keragaman hayati dan pengolahan umbinya sudah dilakukan, salah satunya dengan dibuat menjadi etanol atau minuman beralkohol.

Jawawut

Jawawut, juwawut, atau sekoi (Setaria italica) adalah sejenis serealia berbiji kecil (milet) yang pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Asia Tenggara sebelum budidaya padi dikenal orang.

Tumbuhan ini adalah yang pertama kali dibudidayakan di antara berbagai jenis milet dan sekarang menjadi milet yang terluas penanamannya di seluruh dunia, dan yang terpenting di Asia Timur. Nama Pulau Jawa acap dikaitkan dengannya.

Di Biak Numfor, masyarakatnya memilih jewawut sebagai makanan pokok. Tanaman semacam rumput ini diambil bijinya, lalu diolah jadi bubur untuk bertahan hidup.

Catatan dari Cina menunjukkan paling tidak juwawut telah dibudidayakan pada sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi. Dari Cina, tanaman ini kemudian menyebar ke barat, hingga mencapai Eropa pada sekitar milenium ketiga sebelum Masehi.

Selain bijinya, jawawut juga menghasilkan hijauan pakan ternak. Rumput ini dapat berproduksi hingga 15-20 ton hijauan per hektar dan 3,5 ton jerami per hektar.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih
Harga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih

Indonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ternyata Ini yang Bikin Indonesia Pernah Swasembada Beras di Era Soeharto
Terungkap, Ternyata Ini yang Bikin Indonesia Pernah Swasembada Beras di Era Soeharto

Puncak impor beras terbesar Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 3 juta ton.

Baca Selengkapnya
5 Resep Pengganti Nasi Sebagai Karbohidrat, Rendah Kalori & Banyak Nutrisi
5 Resep Pengganti Nasi Sebagai Karbohidrat, Rendah Kalori & Banyak Nutrisi

Berikut resep pengganti nasi sebagai karbohidrat yang rendah kalori dan banyak nutrisi.

Baca Selengkapnya
Beras Langka dan Mahal, Ini 4 Makanan Pengganti Nasi yang Lebih Sehat dan Murah
Beras Langka dan Mahal, Ini 4 Makanan Pengganti Nasi yang Lebih Sehat dan Murah

Ada beberapa alternatif sumber karbohidrat yang lebih sehat dan murah selain beras.

Baca Selengkapnya
Apa yang Bikin Orang Indonesia Merasa Belum Makan Kalau Nggak Makan Nasi?
Apa yang Bikin Orang Indonesia Merasa Belum Makan Kalau Nggak Makan Nasi?

Merasa kalau belum makan jika nggak makan nasi? Begini penjelasannya!

Baca Selengkapnya
9 Sumber Karbohidrat pengganti Nasi, Cocok Jadi Menu Program Diet
9 Sumber Karbohidrat pengganti Nasi, Cocok Jadi Menu Program Diet

Makan dengan nasi memang nikmat. Tapi, banyak orang kini mulai mencari penggantinya yang memiliki profil nutrisi lebih baik untuk kesehatan mereka.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mulai Turun, Tapi di 8 Provinsi Ini Masih Tinggi
Harga Beras Mulai Turun, Tapi di 8 Provinsi Ini Masih Tinggi

Pemicu masih mahalnya harga beras disebabkan oleh pola konsumsi beras dan masa tanam hingga panen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Sebenarnya Bisa Tak Impor Beras, Caranya Setop Buang Makanan
Indonesia Sebenarnya Bisa Tak Impor Beras, Caranya Setop Buang Makanan

Bapanas akan terus mendorong masyarakat agar menghemat pangan.

Baca Selengkapnya
Berbahan Singkong, Ini Fakta Menarik Beras Analog dari Sumedang
Berbahan Singkong, Ini Fakta Menarik Beras Analog dari Sumedang

Beras analog merupakan pangan alternatif pengganti beras (padi) yang dibuat dari bahan pangan non beras, tetapi bisa dikonsumsi dan dihidangkan seperti nasi

Baca Selengkapnya
Tak Punya Lahan Sawah, Kebutuhan Beras Jakarta Dipasok dari Mana?
Tak Punya Lahan Sawah, Kebutuhan Beras Jakarta Dipasok dari Mana?

Sebanyak 98 persen pasokan makanan di DKI Jakarta berasal dari luar wilayah,

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Sejarah Orang Indonesia Doyan Makan Nasi
Terungkap, Begini Sejarah Orang Indonesia Doyan Makan Nasi

Indonesia sebagai negara ke-4 sebagai negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Pengganti Nasi Putih, Berikut 4 Alternatif Karbohidrat Sehat yang Wajib Dicoba
Pengganti Nasi Putih, Berikut 4 Alternatif Karbohidrat Sehat yang Wajib Dicoba

Mengkonsumsi nasi berlebih ternyata tidak baik untuk kesehatan, kenalilah 4 alternatif karbohidrat berikut yang lebih kaya akan serat dan nutrisi bagi Anda!

Baca Selengkapnya