KPPU temukan penyebab harga cabai tembus Rp 100.000 per Kg
Merdeka.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar menemukan salah satu penyebab meroketnya harga cabai merah segar di Makassar yang tembus Rp 100.000 per Kg. Penyebabnya adalah panjangnya rantai pasokan hingga lima tingkatan atau lima kali pindah tangan.
Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) KPPU Makassar, Ramli Simanjuntak mengatakan, panjangnya rantai pasokan hingga lima kali pindah tangan membuat harga cabai naik sampai lima kali.
"Bayangkan kalau masing-masing selisihnya Rp 5.000 per Kg-nya maka setelah lima kali pindah tangan, selisih harga menjadi Rp 25.000 sampai ke tangan konsumen di penjual akhir. Sementara harga yang dinikmati ditingkat petani per Kg itu hanya Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per Kg," kata Ramli.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
Rantai pasokan yang panjang itu, lanjut Ramli, mulai dari petani, pedagang pengumpul di petani, pedagang pengumpul di sentra-sentra cabai seperti di Kabupaten Enrekang, Maros dan Gowa menuju pedagang besar di Pasar Terong lalu tersebar ke pedagang-pedagang kecil di Makassar. Rata-rata cabai yang masuk ke Makassar itu melalui pedagang besar di Pasar Terong. Pedagang kecil di Pasar Pabbaengbaeng pun mengambil cabai dari pedagang besar di Pasar Terong.
Ramli menawarkan solusi dalam mengatasi rantai pasokan yang sangat panjang tersebut dengan cara langsung melelang cabai di tingkat petani. Pedagang besar yang langsung ambil ke petani-petani di daerah-daerah sentra dan langsung bawa ke Makassar.
"Jadi kita potong rantai distribusi yang begitu panjang. Mudah-mudahan yang lain bersinergi memanfaatkan lelang kebutuhan pasokan pangan seperti ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, menyoal cabai ini selain distribusi, yang penting lainnya adalah pemerataan produksi.
"Jadi kami akan coba mereplikasi beberapa klaster cabai yang sekarang ada di Kabupaten Enrekang. Kita mereplikasi di beberapa kabupaten juga masa tanamnya. Masa tanam cabai itu bisa sewaktu-waktu tidak tergantung apakah Januari, Februari dll. Bisa ditanam kapan saja. Ini yang akan diupayakan agar merata," kata Wiwiek.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaKPPU tengah menelusuri data mengenai persaingan usaha untuk mencari tahu penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga bawang putih meningkat tajam menjadi Rp40.000 per kg.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca Selengkapnya