Kritik anak buah Soeharto soal kondisi ekonomi era SBY
Merdeka.com - Masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II tinggal beberapa hari lagi. Kurang dari sebulan tongkat kepemimpinan nasional bakal beralih ke presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla.
Jelang lengser, SBY dihujani kritik pedas. Tidak hanya yang berkaitan dengan sikap politiknya, tapi juga yang berhubungan dengan kondisi ekonomi nasional. Kritik mengalir deras tak hanya dari pelaku usaha, tapi juga akademisi hingga mantan menteri.
Salah satunya mantan menteri keuangan era Presiden Soeharto Fuad Bawazier yang bersuara keras soal kondisi ekonomi nasional selama 10 tahun rezim SBY. Merdeka.com mencatat kritik keras Fuad Bawazier pada SBY. Berikut paparannya.
-
Apa yang memicu lengsernya Soeharto? Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
-
Mengapa Soeharto akhirnya lengser? Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa.
-
Kapan Soeharto lengser dari jabatan presiden? Kamis, 21 Mei 1998, menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Presiden Soeharto bekuin Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
SBY bodoh tak bisa kejar pajak
Merdeka.com -Â Mantan menteri keuangan, Fuad Bawazier terlihat geram melihat kinerja pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak pernah mencapai target pendapatan pajak. Fuad menyebut, pada masa jabatannya dulu, target pajak selalu tercapai.
Bukan hanya itu, bahkan Fuad menyebut pemerintah SBY bodoh dan keras kepala hingga membuat target pajak tidak tercapai.
"Zaman saya, di dirjen pajak engga pernah tidak tercapai kan. Sekarang pada konyol dikasih nasehat percuma, bego dan keras kepala," ucap Fuad ketika ditemui di Taman Ismail Marzuki, kemarin.
SBY tambah utang terus
Merdeka.com -Â Mantan menteri keuangan era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier mengaku gerah dengan utang luar negeri Indonesia yang mencapai lebih dari Rp 3.000 triliun. Terlebih, utang luar negeri ini dinilai tidak membawa kebaikan untuk perekonomian.
Utang luar negeri pemerintah dan Bank Indonesia yang melebihi Rp 1.000 triliun juga disebut Fuad sama sekali tidak menolong perekonomian nasional.
"APBN kita engga produktif, utangnya jadi dibuangin saja. APBN tidak banyak menolong perekonomian, hanya dikorupsi, mark up. Banyak mubazir," ucap Fuad ketika ditemui di TIM, Jakarta, Senin (29/9).
SBY dituding menjadikan utang sebagai instrumen utama untuk pembiayaan negara. Sebagai bukti saat ini sampai dibuat satu ditjen pengelolaan utang.
"Sekarang jualan utang kaya kantor aja, jual SUN, SBN. Dulu enggak ada Ditjen Pengelolaan Utang. Sekarang utang sudah jadi mata pencaharian," tegasnya.
Fuad kecewa dengan pemerintah SBY yang tidak membatasi utang luar negeri swasta. Sehingga utang luar negeri swasta membludak dan melebihi utang pemerintah. Disamping itu, pemerintah juga tak hentinya menambah utang.
"Ini zaman SBY salah satu menterinya Sri Mulyani nambah utang terus tapi enggak tau untuk apa, yang penting utang," tutupnya.
Kondisi ekonomi tak sebagus yang diucap pemerintah
Merdeka.com -Â Fuad Bawazier menyebut, kondisi perekonomian Indonesia saat ini tidak sebagus yang diucapkan pemerintah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya didorong sektor konsumsi. Lebih parah lagi, barang konsumsi tersebut banyak didapat dari impor.
"Banyak kelompok membanggakan katanya ekonomi kita di atas. Padahal ini orang kaya nanggung baru, menyukai barang bagus. Padahal ini impor dan menyebabkan defisit perdagangan menekan nilai tukar seperti kejadian sekarang," jelasnya.
Melemahnya nilai tukar dan defisit perdagangan kemudian akan berdampak panjang pada inflasi. Selain inflasi, nilai tukar juga membuat konversi utang luar negeri Indonesia membengkak setiap tahunnya.
"Utang akan membengkak, kurs melemah. Membuat inflasi, bunga bank naik, npl naik. Belum lagi ada kecenderungan pemerintah akan datang naik BBM," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soemitro menyinggung soal anak-anak Soeharto dalam memonopoli bisnis.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaPetisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca Selengkapnya