Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Laba Anjlok 28 Persen, United Tractors Revisi Target Penjualan Alat Berat

Laba Anjlok 28 Persen, United Tractors Revisi Target Penjualan Alat Berat united tractors perkenalkan truk scania. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan pendapatan bersih Rp33,2 triliun pada semester I-2020. Angka tersebut turun 23 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp43,3 triliun.

Pada saat bersamaan, UNTR juga mengantongi laba bersih Rp4,1 triliun di paruh pertama tahun ini, turun 28 persen dari semester I 2019 yang sekitar Rp5,7 triliun.

Sejalan dengan kinerja tersebut, perseroan pun merevisi target penjualan alat berat, produk utama perusahaan yang permintaannya melemah akibat pandemi Covid-19. UNTR mematok penjualan alat berat Komatsu antara 1.300-1.400 unit di sepanjang 2020.

Orang lain juga bertanya?

"Jika lihat progres penjualan alat berat hingga Juli 2020, mungkin estimasi kami penjualan alat berat komatsu 1.300-1.400 unit sampai akhir tahun," kata Corporate Secretary United Tractors Sara Loebis dalam sesi teleconference, Kamis (27/8).

Sebelumnya, Sara melaporkan, anak usaha PT Astra International Tbk tersebut menargetkan penjualan alat berat Komatsu mencapai 2.800 unit di 2020, sama seperti capaian tahun sebelumnya.

Adapun sepanjang Januari-Juli 2020, penjualan alat berat Komatsu memang tercatat menurun tajam 56 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pada akhir Juli 2020, penjualan tercatat sebesar 938 unit, jauh di bawah akhir Juli 2019 yang sebanyak 2.122 unit.

Sara menjelaskan, rendahnya penjualan alat berat dipengaruhi tren penurunan harga komoditas dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Keduanya berdampak pada penurunan aktivitas di semua sektor pengguna alat berat.

Strategi Penjualan

Oleh karenanya strategi lain yang dilakukan perseroan untuk tetap mempertahankan kinerja di tengah pelemahan yakni dengan fokus pada layanan perawatan alat berat.

"Kami enggak bisa pungkiri bahwa ada penurunan, jika customer sedang tahan investasi dan tidak terlalu agresif beli alat, yang bisa kita lakukan support alat customer yang masih beroperasi," ungkapnya.

Meskipun angka penjualan menurun, hingga saat ini Komatsu masih mampu menguasai industri alat berat dengan pangsa pasar (market share) mencapai Rp 62 triliun, atau 33 persen dari alat berat nasional per Juni 2020.

Sara menekankan, dengan kondisi perekonomian saat ini, perusahaan memang akan lebih realistis dalam mencapai angka penjualan di akhir tahun nanti.

"Jadi kalau bisa lebih dari target yah syukur, kalau buat kami yah realistisnya saja deh. Karena rasanya market masih terpengaruh dua hal itu, harga komoditas dan pandemi," tukas dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menperin Mengingatkan Agar Tidak Terjadi PHK di Tengah Tingginya Tekanan di Industri Otomotif
Menperin Mengingatkan Agar Tidak Terjadi PHK di Tengah Tingginya Tekanan di Industri Otomotif

Mendapat tekanan cukup tinggi, Menperin memastikan tidak boleh ada PHK pada industri otomotif. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Mengapa Sektor Otomotif 2024 Turun, tapi Bali Tetap Stabil?
Mengapa Sektor Otomotif 2024 Turun, tapi Bali Tetap Stabil?

Tantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Baru Anjlok, Pabrikan Hanya Berharap GIIAS dan Akhir Tahun
Penjualan Mobil Baru Anjlok, Pabrikan Hanya Berharap GIIAS dan Akhir Tahun

Industri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.

Baca Selengkapnya
Pabrikan hanya berharap GIIAS dan akhir tahun, penjualan mobil baru anjlok.
Pabrikan hanya berharap GIIAS dan akhir tahun, penjualan mobil baru anjlok.

Industri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.

Baca Selengkapnya
Tupperware Resmi Bangkrut
Tupperware Resmi Bangkrut

Pengajuan ini didasari menurunnya permintaan atas wadah penyimpanan makanan yang ikonik.

Baca Selengkapnya
Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya
Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya

Inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.

Baca Selengkapnya
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024

Data BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.

Baca Selengkapnya
Merugi, Nissan Pangkas Produksi dan Pecat 9.000 Karyawan
Merugi, Nissan Pangkas Produksi dan Pecat 9.000 Karyawan

Nissan memutuskan untuk memangkas jumlah karyawan hingga 9.000 orang di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Penjualan mobil di seluruh Indonesia pada bulan Juli 2024 mengalami penurunan lagi.
Penjualan mobil di seluruh Indonesia pada bulan Juli 2024 mengalami penurunan lagi.

Penjualan mobil nasional Juli 2024 turun 0,62%, Astra tetap dominan dengan pangsa pasar 59% dan peningkatan penjualan Toyota.

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023

Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.

Baca Selengkapnya
Pada Mei 2024, terjadi peningkatan penjualan motor sebesar 20,6 persen yang membuat Pasar Roda Dua semakin ramai.
Pada Mei 2024, terjadi peningkatan penjualan motor sebesar 20,6 persen yang membuat Pasar Roda Dua semakin ramai.

Pasar Roda Dua Makin Bergairah, Penjualan Motor Naik 20,6 Persen Pada Mei 2024

Baca Selengkapnya
Meskipun penjualan Honda di GIIAS 2024 merosot, Brio tetap menjadi tulang punggung.
Meskipun penjualan Honda di GIIAS 2024 merosot, Brio tetap menjadi tulang punggung.

Penurunan performa industri otomotif kian terasa, termasuk pada GIIAS 2024.

Baca Selengkapnya