Laba Bank Mandiri Syariah meroket 67 persen jadi Rp 435 miliar di kuartal III-2018
Merdeka.com - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencatatkan laba bersih Rp 435 miliar di kuartal III-2018. Angka ini meroket 67 persen jika dibandingkan laba periode sama tahun lalu yang hanya Rp 261 miliar.
Pertumbuhan laba didorong oleh penumbuhan bisnis (pembiayaan dan pendanaan), Fee Based Income (FBI), perbaikan kualitas pembiayaan, dan efisiensi biaya.
Pembiayaan Mandiri Syariah per kuartal III-2018 tumbuh sebesar 11,11 persen (yoy), semula Rp 58,72 triliun pada kuartal III-2017, menjadi Rp 65,24 triliun. Segmen Konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 28,65 persen (yoy) dari semula Rp 19,54 triliun menjadi Rp 25,14 triliun.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Apa yang menjadi faktor utama pertumbuhan kinerja BRI? Menurut analis emiten dari PT Verdhana Sekuritas Indonesia yaitu Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih menyebutkan kinerja konsolidasian BRI di semester I 2023 lebih tinggi dari proyeksi pihaknya untuk tahun penuh 2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kami bersyukur pertumbuhan pembiayaan tersebut tetap diiringi dengan kualitas yang baik," kata Direktur Utama Mandiri Syariah Toni E.B. Subari di kantornya, Kamis (8/11).
Perbaikan kualitas tercermin dari penurunan NPF Nett semula 3,12 persen menjadi 2,51 persen. Sementara, NPF Gross turun dari 4,69 persen menjadi 3,65 persen.
Toni E.B. Subari memaparkan peningkatan FBI sebesar 16,34 persen dari Rp 681 miliar menjadi Rp 792 miliar pada kuartal III-2018. Peningkatan tersebut disumbang oleh kenaikan transaksi elektronik channel dan bisnis treasury.
Dari sisi pendanaan, Mandiri Syariah mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,07 persen dari Rp 74,75 triliun pada kuartal III-2017 menjadi Rp 82,28 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama didorong produk tabungan yang meningkat 13,77 persen menjadi Rp 32,99 triliun per kuartal III-2018.
Dengan perolehan tersebut, aset Mandiri Syariah per kuartal III-2018 tumbuh 11,01 persen dari Rp 84,09 triliun per posisi kuartal II-2017 menjadi Rp 93,35 triliun.
Berkaitan dengan Milad ke-19 dan untuk melengkapi layanan digital kepada Nasabah, Mandiri Syariah meluncurkan layanan asisten interaktif melalui sosial media dengan nama Aisyah. Aisyah akan menjawab pertanyaan dan keluhan nasabah melalui telegram, Facebook Messenger dan live chat di website. Mandiri Syariah juga melakukan enhancement mobile banking pada platform IOS.
"Alhamdullilah, kami bersyukur atas semua pencapaian ini dan berterimakasih kepada stakeholders terutama nasabah atas kepercayaan dan loyalitasnya kepada Mandiri Syariah,’’ ujar Toni EB Subari.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba bersih dipicu dengan perkuat pondasi bisnis oleh BTN Syariah.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPenerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca SelengkapnyaAset BTN Syariah juga tercatat terus bertumbuh hingga 14,69 persen yoy dari Rp40,35 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp46,27 triliun.
Baca Selengkapnya