Laba bersih pemilik Indomaret terjun bebas 71 persen jadi Rp 30,5 M
Merdeka.com - Industri ritel Tanah Air nampaknya tengah menghadapi situasi yang cukup sulit. Akhir Juni lalu, PT Modern International Tbk bahkan telah menutup seluruh gerai convenience store 7-Eleven di Indonesia.
Usai 7-Eleven, kini pemilik minimarket Indomaret, PT lndoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatatkan penurunan laba yang mengejutkan. Mengutip laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia, laba DNET tercatat hanya Rp 30,5 miliar di semester I-2017. Angka ini turun sekitar 71 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 105,4 miliar.
Padahal, pendapatan perusahaan di semester 1-2017 naik signifikan menjadi Rp 22,5 miliar atau jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 9,1 miliar.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Kenapa gaji startup di Indonesia turun? Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, terutama tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam sektor teknologi serta upaya perusahaan untuk mengurangi biaya operasional.
-
Kenapa kekayaan Hartono Bersaudara turun? Berdasarkan data real time Forbes pada pekan awal September 2023, kekayaan Robert Budi Hartono mencapai USD25,9 miliar atau setara Rp381 triliun. Dengan total kekayaan itu, Robert berada di peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia. Selanjutnya, Michael Bambang Hartono di periode yang sama memiliki kekayaan sebesar USD24,8 miliar atau setara dengan Rp366 triliun. Posisinya saat itu berada di peringkat ketiga sebagai orang terkaya di dunia. Pada pekan awal Desember 2023, kekayaan dua saudara ini anjlok.Merujuk sumber yang sama, Robert Budi Hartono berada di peringkat 63 dengan harta kekayaan mencapai USD24,8 miliar. Dengan demikian, selama tiga bulan, kekayaan Robert turun USD1,1 miliar atau sekitar Rp1,5 triliun. Sementara sang adik, Michael Bambang Hartono juga mengalami kemerosotan kekayaan. Hartanya di pekan awal Desember sebesar USD23,8 miliar atau setara Rp368 triliun. Selama tiga bulan, dia mengalami penurunan nilai kekayaan sekitar Rp1 triliun.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
Namun demikian, beban penjualan perusahaan juga naik dari Rp 4,58 miliar menjadi Rp 17,8 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp 21,86 miliar menjadi Rp 32,1 miliar.
Dari data itu, laba usaha perusahaan akhirnya merosot dari Rp 105,8 miliar di tahun lalu menjadi Rp 22,7 miliar.
Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 8,47 triliun atau naik tipis dibanding akhir tahun lalu yang hanya Rp 8,33 triliun. Sementara total liabilitas meningkat dari Rp 105,68 miliar menjadi Rp 243,13 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaInflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaAngka ini turun dibandingkan ULN akhir Juli 2023 sebesar USD397,1 miliar.
Baca SelengkapnyaULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,4 persen (yoy)
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca Selengkapnya