Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lapangan Sukowati sumbang produksi minyak terbesar, tembus 6.785 barel/hari

Lapangan Sukowati sumbang produksi minyak terbesar, tembus 6.785 barel/hari Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - PT Pertamina EP (PEP), melalui unit usaha Asset 4, mencatat kinerja positif sepanjang semester I 2018. Dari hasil yang didapat, lapangan minyak Sukowati berkontribusi terbesar dalam produksi minyak. Hal ini dampak dari pengoperasian kembali sumur yang sudah mati.

General Manager Pertamina EP Asset 4, Agus Amperianto mengatakan, pada semester 1 2018, produksi gas mencapai 174,87 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 110,03 persen dari proyeksi 2018. Sementara itu, produksi minyak Pertamina EP Asset 4 periode Januari-Juni 2018 mencapai 13.728 barel per hari atau 97,96 persen dari target perusahaan.

Agus mengatakan, kontribusi gas terbesar berasal dari Lapangan Donggi Matindok di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah yakni sebesar 95,13 MMSCFD.

Sedangkan produksi minyak terbesar berasal dari Lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yaitu 6.785 barel per hari atau 107,17 persen dari target perusahaan.

"Alhamdulillah, Sukowati yang baru dikelola secara penuh oleh PEP pada 20 Mei 2018, memberi kontribusi terbesar dari lima 'field' yang ada di bawah PEP Asset 4," ujar Agus di Jakarta, Jumat (13/7).

Produksi Sukowati sebelum terminasi 20 Mei 2018 tercatat 6.598 barel per hari. Sedangkan produksi setelah PEP mengambil alih pengelolaan dari JOB PPEJ status 20 Mei 2018 sampai dengan akhir Juni 2018 sebesar 7.424 barel per hari.

Pada masa puncak produksinya, lanjutnya, produksi minyak dari Lapangan Sukowati pernah mencapai lebih dari 40 ribu barel per hari. "Pasca terminasi, kami berhasil menghidupkan kembali sumur-sumur yang mati" ungkap Agus.

Sukowati Field Manager, Heri Aminanto mengatakan, manajemen telah menyetujui penambahan jumlah alat bor untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun, sehingga total menjadi tiga rig yang bekerja di lapangan Sukowati. Harapannya adalah program kerja dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dari target awal.

Field Sukowati juga tengah melakukan kajian subsurface untuk melakukan aplikasi teknologi baru, menggunakan nitrogen pada sejumlah sumur yang diharapkan mendapatkan total tambahan produksi sekitar 450 barel per hari."

Menurut dia, pihaknya juga akan mengaktifkan kembali sumur-sumur mati dengan perkiraan tambahan 400 barel per hari dan kerja ulang (work over) pada lima sumur dengan estimasi tambahan 500 barel per hari serta stimulasi/pengasaman pada tujuh sumur 350 barel per hari.

Program paling strategis dari Field Sukowati adalah melakukan kajian di fasilitas produksi antara lain pemasangan fasilitas produksi awal (early production facility/EPF) di Sukowati PAD A & B untuk sumur natural flowing yang diharapkan mendapatkan 400 barel per hari dan menghemat tekanan reservoir sehingga memperpanjang usia sumur.

Selain itu, Field Sukowati juga akan mengkaji teknologi EOR C02 injeksi terkait adanya produksi C02 di Lapangan Jambaran-Tiung Biru.

Sementara itu, PT Pertamina EP, melalui unit usaha Asset 4 memproyeksikan produksi minyak pada semester II 2018 sebesar 13.980 barel per hari. Sedangkan, produksi gas pada semester II 2018 ditargetkan sebesar 171 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Untuk mencapai target produksi tersebut, General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto mengatakan bahwa berbagai langkah disiapkan antara lain pengeboran sumur serta reparasi sumur lainnya di Cepu.

Sementara untuk Lapangan Poleng, ada beberapa kegiatan di semester II 2018 yang disiapkan antara lain menjaga kestabilan tekanan sumur serta pemasangan pipa bawah laut (subsea pipeline) untuk mengaktivasi sumur-sumur BW Platform.

Adapun untuk Field Donggi Matindok, PEP Asset 4 berencana membangun fasilitas pendukung di CPP Donggi dan memasang 'future facilities' untuk penanganan kondensat berlebih oleh MGDP dan untuk mengoptimalkan CPP Matindok.

"Field Donggi Matindok juga akan melakukan stimulasi terhadap dua sumur," katanya.

Khusus untuk Field Papua, Agus menegaskan, pada semester II 2018 ada usulan untuk pengiriman minyak mentah Salawati langsung ke Kilang Kasim, Papua. Hal tersebut akan mengurangi biaya pemakaian fasilitas bersama (sharing fasilitas), meminimalkan kehilangan, dan mempercepat minyak menjadi pendapatan.

Selain itu, di Papua juga mempunyai potensi sumur eksplorasi KUW-1 sebagai alternatif sumber gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Klamono atau dijual ke pihak luar. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekor Baru, SKK Migas Catat Hasil Produksi Migas Tertinggi pada 17 Agustus Capai 607.816 Barrel Minyak per Hari
Rekor Baru, SKK Migas Catat Hasil Produksi Migas Tertinggi pada 17 Agustus Capai 607.816 Barrel Minyak per Hari

Rekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.

Baca Selengkapnya
Belum Capai Target, Lifting Minyak di 2023 Tembus 605.500 BPOD
Belum Capai Target, Lifting Minyak di 2023 Tembus 605.500 BPOD

Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.

Baca Selengkapnya
Produksi Minyak Pertamina Naik Jadi 339.000 Barel per Hari di 2023
Produksi Minyak Pertamina Naik Jadi 339.000 Barel per Hari di 2023

Seiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.

Baca Selengkapnya
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.

Baca Selengkapnya
Dua Tahun Ambil Alih Blok Rokan, PHR Jadi Penghasil Minyak Terbesar di Indonesia
Dua Tahun Ambil Alih Blok Rokan, PHR Jadi Penghasil Minyak Terbesar di Indonesia

PHR mencatat bahwa tren positif kenaikan produksi sudah terlihat sejak akhir Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023

SKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.

Baca Selengkapnya
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun

Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).

Baca Selengkapnya
Jaga Keberlanjutan Energi Transisi, Pertamina Kembali Temukan Sumberdaya Gas di Sulawesi
Jaga Keberlanjutan Energi Transisi, Pertamina Kembali Temukan Sumberdaya Gas di Sulawesi

Pengeboran sumur Tedong (TDG)-001 merupakan rangkaian pengeboran di frontier area sekaligus pengembangan ekonomi kawasan Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)

Baca Selengkapnya
Lampaui Target Pemerintah, Produksi Minyak di Jatim & Jateng Tembus 106 Persen
Lampaui Target Pemerintah, Produksi Minyak di Jatim & Jateng Tembus 106 Persen

Capaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.

Baca Selengkapnya
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.

Baca Selengkapnya
Kado HUT ke-79 RI, Produksi Minyak dan Gas Naik 3,4 Persen
Kado HUT ke-79 RI, Produksi Minyak dan Gas Naik 3,4 Persen

Peningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic

Baca Selengkapnya