LPS gandeng mahasiswa UGM sosialisasi penjagaan stabilitas perbankan
Merdeka.com - Direktur Grup Likuidasi Lembaga Penjamin Sosial (LPS), Didik Madiyono mengatakan guna memelihara stabilitas sistem perbankan, termasuk perbankan syariah dan untuk makin memperjelas peran dan fungsinya, LPS pun bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UGM dalam memberikan pemahaman lebih pada masyarakat luas melalui pendidikan tinggi.
Hal ini sejalan dengan fungsi LPS dalam menjamin simpanan nasabah penyimpan dan ikut serta dalam memelihara stabilitas sistem perbankan, sesuai dengan UU no.24 tahun 2004 tentang lembaga penjamin simpanan.
"Dalam perekonomian modern dewasa ini diperlukan suatu sistem penyangga ekonomi yang kokoh sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan para pelaku ekonomi yang bernaung dibawahnya. Hal itu tercermin dari salah satu fungsi dari LPS yakni menjamin simpanan nasabah," kata Didik dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (22/4).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Kenapa risk awareness penting bagi bankir? Menurut Sunarso, risk awareness perlu ditingkatkan mengingat situasi perbankan yang begitu dinamis. “Maka menjadi penting [peningkatan risk awareness yang baik], untuk menjaga sustainability industri keuangan khususnya perbankan,“ ujarnya di sela-sela acara sharing ‘Visionary Leadership During Uncertainty’ yang diselenggarakan oleh Bankers Association for Risk Management.
Dia menambahkan, LPS juga berperan aktif dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan LPS sebagaimana diatur dalam UU OJK. Dalam forum ini lah, tukar menukar data dan informasi antar anggota jaring pengaman sistem keuangan dilakukan.
"Sehingga kita semua aware mengenai kondisi stabilitas sistem keuangan, termasuk langkah-langkah yang terkoordinasi untuk terciptanya stabilitas sistem keuangan," imbuhnya.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan para nasabah tidak perlu panik jika ada bank yang dicabut izin usahanya. Sebab, sudah ada lembaga yang bertugas menjamin dana nasabah penyimpan.
"LPS juga dapat menyelamatkan bank jika diperlukan dalam rangka pencegahan krisis," pungkas Didik.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Friderica juga meminta para mahasiswa berhati-hati pada setiap penawaran produk jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaLiterasi keuangan adalah kunci dalam membentuk masa depan keuangan yang kuat.
Baca SelengkapnyaBNI saat ini berfokus pada Undang-Undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan dan LPS meminta anak muda agar terbiasa menabung sejak dini dengan gerakan satu rekening satu pelajar (kejar).
Baca SelengkapnyaMengingat, instrumen keuangan negara kerap dijadikan objek sasaran empuk untuk kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaMaraknya penipuan yang terjadi di Indonesia, membuat literasi keuangan menjadi salah satu ilmu yang sangat penting untuk terus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dan sinergitas antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen mahasiswa.
Baca SelengkapnyaBRI Life bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memberikan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan TPPU ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan dalam Pemilu jangan sampai menimbulkan polarisasi antara satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaBank DKI memberi dukungan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, hingga pengembangan sumber daya manusia.
Baca SelengkapnyaPengetahuan masyarakat terhadap isu keuangan masih rendah.
Baca Selengkapnya