Luhut meradang PLN tunjuk langsung anak usaha garap PLTU Jawa 5

Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melanjutkan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5 dan di targetkan akan rampung pada 2019. PT Perusahaan listrik Negara (PLN) ditunjuk untuk melanjutkan proyek tersebut.

Mengerjakan proyek ini, PT PLN menunjuk anak usahanya yaitu PT Indonesia Power, untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5. Seperti diketahui, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025 yang telah diputuskan pemerintah, disebutkan bahwa proyek Jawa 5 harus melalui prosesi lelang atau tender.

Menanggapi hal tersebut Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan, akan menegur PLN dengan memanggil pihak PLN untuk membuktikan kabar tersebut dan apabila memang benar, maka dirinya berjanji akan menegur pihak PLN.

"Itu yang enggak boleh, saya akan tegur, kalau dia IPP harus dilakukan dengan benar. Saya mau cek apa yang kamu omongin. kalau itu benar, dia harus tender," katanya saat ditemui di kantor ESDM, Jakarta, Kamis (8/9).

Beberapa waktu lalu PLN membatalkan proses lelang pembangkit yang berada di Serang, Banten ketika proses tender sudah berjalan. Salah satu alasan pembatalan yakni PLN menilai proyek ini banyak kejanggalan dalam prosesnya. Dan menunjuk langsung anak perusahaannya menangani proyek tersebut tanpa ada lelang.

PT PLN memilih untuk menugaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5 kepada anak usahanya, PT Indonesia Power. Keputusan ini dipilih setelah mempertimbangkan kemampuan anak usaha lainnya, PT Pembangkit Jawa Bali (PJB).

Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir menjelaskan, penetapan Independent Power Producer (IPP) PLTU Jawa 5 sudah resmi menjadi penunjukan langsung, dan tidak ada potensi untuk diubah lagi menjadi sistem tender.

"Sudah pasti clear, jadinya Indonesia Power. Kalau itu sudah diserahkan ke Indonesia Power, dia bebas memilih mitra karena ini penunjukan langsung," ujar Sofyan.