Manfaatkan limbah rumah makan, Sepatu kulit kodok tembus pasar Eropa
Merdeka.com - Ada ada saja ide bisnis Eka Rismantara. Memanfaatkan limbah rumah makan yang menyediakan sate kodok, Eka menyulap kulit kodok menjadi sepatu.
Eka yang ditemui di gelaran Indonesia Fashion Week di JCC, Jakarta mengatakan selama ini banyak produsen menawarkan produk fesyen seperti tas, dompet, dan sepatu dengan model unik dan dibuat dari bahan berkualitas. Untuk menghasilkan produk yang menarik, mereka sering menggunakan kulit binatang sebagai bahan baku produk.
Beberapa kulit binatang yang selama ini sering dipakai, seperti kulit ular, buaya dan sapi. Namun, masih jarang yang menggunakan kulit kodok sebagai bahan baku produk. Meski demikian, Eka memberanikan diri mencoba suatu yang baru yaitu membuat sepatu dari kulit kodok.
-
Siapa yang memiliki koleksi sepatu mahal? Menurut Aurel, Sepatu-sepatu Koleksi Billar Dapat Mencapai Harga Ratusan Juta.
-
Apa yang ditawarkan oleh sepatu lokal? Tidak hanya karena harganya terjangkau, tetapi juga karena sepatu lokal menawarkan berbagai model yang modis dan sesuai dengan tren, menambahkan sentuhan gaya pada penampilan Anda.
-
Kenapa Artis Pandawa Lima memakai sepatu mahal? Yang bikin unik adalah para artis yang tergabung dalam Pandawa Lima ini mengenakan sepatu yang ditaksir harganya nggak kaleng-kaleng.
-
Apa manfaat bunga sepatu? Sementara itu, mengutip Liputan6.com, bunga sepatu bermanfaat sebagai antiinflamasi, mencegah penuaan dini, menjaga kesehatan kulit, menekan risiko kanker, meredakan nyeri, dan beberapa manfaat lain.
-
Bagaimana cara membuat teh kembang sepatu? Siapkan 4 hingga 5 kuntum bunga kembang sepatu dan seduh dengan air panas. Setelah itu, tambahkan perasan jeruk nipis dan gula sesuai selera.
-
Bagaimana cara membuat minyak bunga sepatu? Buat mendapatkan manfaat bunga sepatu untuk rambut, Anda bisa membuat minyak rambut dari daun dan bunganya.Gunakan minyak bunga sepatu (hibiscus oil) buatan sendiri ini untuk memijat kulit kepala setidaknya dua kali seminggu.
"Kulit kodok ini saya pakai sebagai bahan pembuatan sepatu laki-laki," ujarnya di JCC, Jakarta, Minggu (1/3).
Eka mengakui pemakaian kulit kodok masih jarang, namun dia berhasil menghasilkan produk sepatu berbeda dari yang lain. "Setidaknya itu ciri khas produk kami," katanya.
Menurut Eka, pemanfaatan kulit kodok sebagai bahan pembuatan sepatu tidak gampang. Perlu keahlian khusus dalam mengolah kulit kodok sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
Selama ini, dia mendapatkan pasokan kulit kodok dari berbagai tempat rumah makan yang menyediakan sate kodok. "Kami memanfaatkan limbah dari perusahaan makanan katak, perusahaan makanan, restoran sate swikey adanya di luar Jawa," ungkapnya.
Aneka produk fasyen yang dihasilkan itu dibanderol mulai dari Rp 4 juta - Rp 8 juta per buah. Pelanggannya pun sudah mencapai di benua Eropa. "Ekspor di Italia, Jerman, Perancis, Singapura setiap minggu," papar dia.
Adapun pengerjaannya satu sepatu hanya mencapai 10 hari dan sepenuhnya menggunakan tangan manusia. "1-10 hari, cetakannya full handmade dan kami menyediakan garansi hingga 5 tahun," ungkapnya.
Selain kulit kodok, dia juga mengatakan kulit limbah bambu sebagai bahan baku, seperti sepatu laki-laki dan perempuan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar Loak Jatinegara jadi surga bagi pencinta barang bekas. Jangan dilewaktkan.
Baca SelengkapnyaUMKM Kupu Sutera dihadirkan dalam PRS BRI Pandaan 2023 sebagai momentum dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaBelum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Baca SelengkapnyaSepatu-sepatu tersebut diproduksi oleh PT Yih Quan Footwear Indonesia, sebuah perusahaan alas kaki terkemuka asal Taiwan yang baru saja investasi pertama kali.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat sadar masalah ini berbahaya.
Baca SelengkapnyaAngka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaKomoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an. Namun, harga cengkih di pasaran kini tergolong rendah.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten menduga produk-produk impor yang di jual di bawah HPP merupakan produk yang masuk melalui crossborder atau bisnis lintas batas.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaBegitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca SelengkapnyaDi salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.
Baca Selengkapnya