Masihkah cerah waralaba makanan di Indonesia?
Merdeka.com - Pengurus Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Bije Widjajanto, mengatakan industri waralaba makanan pada tahun ini mengalami penurunan meski tidak signifikan. Dia yakin kondisi ini akan berbalik saat akhir tahun.
"Kalau saya baca dari laporan-laporan, itu sebetulnya justru memang di semester pertama itu ada sedikit penurunan dari pada tahun lalu," kata Bije, kepada merdeka.com di Jakarta.
Biasanya, jika merujuk pada siklus tahunan, geliat bisnis waralaba makanan mengalami penurunan di awal tahun. Lalu mulai naik perlahan di bulan kedua.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Mengapa bisnis katering makanan sehat meningkat? Pada tahun 2023 ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat. Selain berolahraga, kini masyarakat juga mulai sadar akan pentingnya makanan sehat.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Tetapi di tahun ini, setelah turun di Januari, Februari tidak naik. Biasanya Februari itu sudah mulai naik," ujarnya.
Penurunan paling parah, lanjutnya, terjadi sesaat sebelum memasuki Ramadan. Tetapi, gairah industri waralaba makanan kembali terlihat usai Lebaran Idul Fitri.
Bije menilai masyarakat saat ini sedang mengalami perubahan pola konsumsi. Masyarakat cenderung lebih mengutamakan kebutuhan yang bersifat pokok untuk sehari-hari.
"Pola konsumsi yang menjadi realistis. Makanan kebutuhan sehari-hari, sabun, deterjen segala macam itu tidak menurun. Mereka akan mengurangi (jatah) yang lain untuk kebutuhan pokok," paparnya.
Salah satu pelaku bisnis waralaba makanan, Ratna Dwikora, mengamini pernyataan Bije. Perempuan yang sudah memiliki 10 cabang usaha di Jabodetabek ini mengaku bisnisnya mengalami penurunan kinerja.
"Peningkatan signifikan tidak, tapi secara umum ada beberapa cabang ada yang turun, ada yang stagnan (tetap) ada juga yang membaik," kata Ratna.
Meski demikian, perempuan kelahiran 1964 ini mengaku kondisi tersebut tidak mempengaruhi bisnisnya secara umum. "Meskipun sedikit melemah daya beli mungkin tapi signifikan belum terlalu mengkhawatirkan menurut saya. Sejauh ini masih aman, penurunan yang terasa 10 sampai 20 persen," ujarnya.
Pemilik Mie Aceh Seulawah ini menganggap, melemahnya industri waralaba makanan merupakan hal wajar dalam sebuah bisnis. Dia memperkirakan, kondisi tersebut akan membaik di akhir tahun ini.
"Dan saya anggap ini akan berakhir lah kira-kira akhir tahun saya pikir sudah mulai ranum lagi, biasanya akan berputar kembali," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaDeflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaKomoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.
Baca SelengkapnyaDi bulan Juni 2024, banyak masyarakat hobi mengeluarkan uang untuk berbelanja di restoran hingga pergi ke salon.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.
Baca Selengkapnya