Masyarakat mulai kurangi gesek kartu kredit
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai saat ini masyarakat Indonesia lebih gemar menabung ketimbang melakukan transaksi menggunakan kartu kredit. Setidaknya terlihat dari catatan bank sentral nilai transaksi tunai yang menggunakan kartu kredit menurun 5,67 persen dari Rp 155,22 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp 146,4 triliun pada April 2014.
Direktur Eksekutif Sistem Pembayaran BI, Rosmaya Hadi, mengatakan meski pertumbuhan kartu kredit mengalami penurunan, bank sentral tidak dapat membatasi perbankan jika mau mengeluarkan produk kartu kredit.
"Silahkan saja kalau memang mau berhutang. Untuk perbankan soal kartu kredit sudah mulai diperketat aturannya. Kalau memang trennya turun, bagus dong artinya masyarakat sekarang ini lebih doyan menabung ketimbang berhutang," ujarnya di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (24/6).
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Tren penurunan kartu kredit ini juga terlihat dengan semakin banyaknya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di pelosok Tanah Air. Dengan begitu, maka perbankan juga turut memperhatikan penggunaan kartu debet masyarakat. "Ini masa-masa yang bagus karena kan sekarang ini banyak ATM, artinya masyarakat suka nabung daripada utang, mau simpan uangnya juga."
Tren penurunan kartu kredit tidak berarti perbankan lengah dengan sistem keamanan dalam bertransaksi. Bahkan, penggunaan kartu kredit memiliki tingkat risiko keamanan jauh lebih tinggi. "Perbankan justru harus memperkuat sistem keamanan kartu kredit, agar tidak terjadi pembobolan. Bukan hanya di ATM saja," ungkapnya. (mdk/arr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian perlu dilakukan tidak hanya soal menurunkan bunga, namun perlu mempertimbangkan dampak keberlanjutan di waktu mendatang.
Baca SelengkapnyaTransaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, bunga pinjol yang ditetapkan sebesar 0,4 persen per hari.
Baca SelengkapnyaAnda harus membuat pengeluaran di bawah tingkat pendapatan. Salah satunya mengurangi pengeluaran untuk rumah dan mobil.
Baca SelengkapnyaTransaksi QRIS Tahun 2023 tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.
Baca Selengkapnya