Membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain se-Asia Tenggara
Merdeka.com - PT Pertamina baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subisidinya. Di mana, harga Pertamax naik Rp 600 menjadi Rp 9.500 per liter. Kemudian harga Pertamax Turbo naik Rp 600 menjadi Rp 10.700 per liter.
Sedangkan harga Pertamina Dex naik Rp 500 menjadi Rp 10.500 per liter dan harga Dexlite naik Rp 900 menjadi Rp 9.000 per liter. Kenaikan harga BBM milik Pertamina mengikuti harga operator BBM asing yang sudah lebih dulu menaikkan harga.
Masyarakat merasa harga BBM saat ini sangat mahal dan memberatkan biaya hidup sehari-hari. Namun, jika melihat data, ternyata harga BBM Indonesia termasuk murah jika dibandingkan milik negara lain di Asia Tenggara atau ASEAN.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Mengutip data Global Petrol Prices terbaru, per 25 Juni 2018, harga BBM di Indonesia termurah ke-3 di ASEAN. Secara rata-rata harga BBM Indonesia tercatat sebesar USD 0,67 atau setara Rp 9.639 per liter (Rp 14.386 per USD).
Posisi teratas untuk harga BBM termurah ditempati oleh Malaysia dengan nilai USD 0,55 atau setara Rp 7.913 per liter. Di tempat kedua ditempati oleh Myanmar dengan harga USD 0,62 atau Rp 8.920 per liter.
Di bawah Indonesia, atau posisi keempat, ditempati Vietnam dengan harga USD 0,94 atau Rp 13.525 per liter. Dilanjutkan dengan Filipina USD 1,05 atau Rp 15.105 per liter.
Posisi keenam ditempati Kamboja dengan harga USD 1,06 atau Rp 15.254 per liter. Posisi ketujuh ialah Thailand dengan harga USD 1,11 atau Rp 15.967 per liter.
Posisi kedelapan ialah Brunei dengan harga USD 1,16 atau Rp 16.686 per liter. Posisi kesembilan ialah Laos dengan harga USD 1,25 atau Rp 17.981 per liter.
Terakhir atau negara ASEAN dengan harga BBM termahal ialah Singapura dengan nilai USD 1,61 atau setara Rp 23.160 per liter.
Seperti diketahui, Pertamina menilai kenaikan itu menyesuaikan harga BBM, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, per 1 Juli 2018. Keputusan tersebut mengikuti kondisi harga minyak dunia.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex, merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik. Saat ini harga minyak dunia rata-rata mencapai USD 75 per barel.
"Bahan baku BBM adalah minyak mentah, tentunya ketika harga minyak dunia naik akan diikuti dengan kenakan harga BBM," kata Adiatma.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaSPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaHarga Pertamax Turbo juga mengalami kenaikan menjadi Rp15.900 per liter dari sebelumnya Rp14.400 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaJenis bahan bakar solar non subsidi juga mengalami penurunan
Baca SelengkapnyaUntuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.
Baca Selengkapnya