Mendag Lutfi: Minyak Goreng Kemasan Mahal Disebabkan Perang Rusia-Ukraina
Merdeka.com - Pemerintah menjelaskan harga minyak goreng kemasan mahal saat ini disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina. Sementara, terkait pasokan, dipastikan stok minyak goreng dalam negeri aman jelang Ramadan.
"Saya hari ini mengecek ketersediaan bahan pokok, sembako, dan barang penting menjelang Ramadan. Kalau kita lihat di dalam (pasar) sudah jelas minyak goreng stoknya melimpah, tetapi sesuai keputusan ratas, harganya menurut keekonomian diatur oleh pasar," kata Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi saat memantau kesediaan pasokan bahan pokok dan minyak goreng di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).
Mendag menjelaskan harga minyak goreng kemasan mahal karena disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina. Di mana sebelumnya kedua negara tersebut memproduksi minyak dari biji bunga matahari. Namun karena adanya konflik, pengguna minyak biji matahari atau sunflower beralih ke CPO, akibatnya harga CPO menjadi mahal dan otomatis berdampak pada harga minyak goreng.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa minyak goreng jadi keruh? Proses penggorengan, terutama makanan yang bercita rasa, dapat meninggalkan residu pada minyak. Akibatnya, minyak goreng menjadi keruh.
"Invasi Rusia terhadap Ukraina ini menyebabkan harga-harga barang tinggi, terutama Rusia dan Ukraina ini penghasil daripada minyak sunflower penggantinya adalah minyak CPO menyebabkan harga minyak CPO Rp 14.600 pada awal Februari menjadi Rp 18.000 kemarin, dan sudah turun sedikit namun pada dasar naik karena mekanisme pasar," jelasnya.
HET Minyak Goreng Curah Selesaikan Masalah
Mendag menegaskan, kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah Rp 14.000 bisa menyelesaikan permasalahan minyak goreng. Pemerintah akan hadir dengan menetapkan minyak curah dengan harga Rp 14.000 per liter. Adapun kebijakannya saat ini tengah diselesaikan, dan ditargetkan akan diselesaikan hari ini.
"Sekarang sedang dibereskan aturan-aturannya hari ini akan semua selesai," imbuhnya.
Sementara, mekanisme penyaluran minyak goreng curah, Kemendag memberikan kesempatan pertama melalui Kementerian Perindustrian yang akan memastikan bahwa tidak ada lagi minyak yang bisa keluar bukan semestinya.
"Jadi minyak itu akan datang ke pabrik dan pabrik memastikan distribusinya sampai ke pasar kemudian akan disubsidi supaya harganya Rp 14.000 per liter atau setara Rp 15.500 per kg. Jadi ini targetnya kita kerjakan di kesempatan pertama mudah-mudahan akan menyelesaikan permasalahannya minyak goreng yang kita hadapi bersama-sama," ujarnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga cabai merah pada pekan pertama di bulan November 2023 mencapai Rp53.998 per Kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak akan berpengaruh besar pada harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPerang antara Hamas versus Israel berpotensi menganggu stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPrabowo memandang perkembangan dinamika geopolitik dan geostrategis global yang begitu cepat pengaruhnya terhadap suatu negara.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena Indonesia mengkonsumsi nasi dari beras, bukam gandum.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca Selengkapnya