Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menebak nasib subsidi BBM di tangan presiden baru

Menebak nasib subsidi BBM di tangan presiden baru Nomor urut Parpol. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Masalah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini bagai bom waktu. Tak selamanya 'bau busuk' masalah subsidi bisa ditutupi. Nanti, saat masalah ini mencapai titik kulminasi, masyarakat lah yang paling terkena dampaknya.

Menjelang Pemilu, sikap kritis masyarakat diperlukan agar calon pemimpin Indonesia mendatang mampu menyembuhkan penyakit ini semenjak dini.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla , mengatakan, besaran subsidi Indonesia terlalu besar. Komposisi subsidi saat ini, menurutnya, mencapai 22 persen dari anggaran belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Orang lain juga bertanya?

Idealnya, besaran subsidi itu hanya 10 persen dari total belanja negara. "Subsidi itu memang penting, tapi kalau subsidi 22 persen dari APBN kan berat, idealnya sekitar 10 persen saja," ungkap Kalla.

Menurut JK, subsidi ke BBM sudah masuk dalam rasio yang berbahaya dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan, JK melihat, tren subsidi BBM semakin meningkat.

"Subsidi yang harus harus dikurangi pemerintah itu ya BBM, tapi kalau beras harus tetap, pupuk juga jangan dikurangi," tegas Kalla.

Masyarakat sendiri khususnya dari kalangan dunia usaha sudah menetapkan kriteria calon presiden ideal, yakni berani mengubah kebijakan populis seperti subsidi BBM.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo B. Sulisto mengaku frustrasi lantaran sudah berkali-kali mendesak adanya pengubahan struktur subsidi BBM. Tiga tahun terakhir, beban subsidi di APBN selalu membesar.

Bahkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih rendah dari Indonesia, negara seperti Filipina atau Vietnam berani menjual BBM lebih mahal. Kisarannya sekitar Rp 15.000 per liter. Sedangkan Indonesia yang sudah kehilangan status produsen utama minyak dunia, terus menerus menerapkan subsidi. "Jadi sudah tidak rasional kita ini," kata Bambang.

Pengamat energi dari ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, menilai pengambil kebijakan mendatang, salah satunya presiden, harus memahami urgensi penyesuaian subsidi BBM. Pasalnya, energi tak terbarukan seperti minyak yang suatu saat pasti akan habis, menyebabkan harganya bakal semakin mahal.

Perkiraannya, 5 tahun sampai 10 tahun mendatang, harga BBM akan mencapai sekitar Rp 30.000 per liter. Jika saat itu, pemerintah baru melepas harga BBM sesuai harga pasar, maka dampak ke masyarakat akan semakin hebat merusak.

"Jika pemerintah terus memberikan subsidi, misal dengan mempertahankan harga BBM di Rp 6.500, dan 10 tahun mendatang APBN tidak mampu menutupi kebutuhan subsidi, maka makin sakit masyarakat terkena dampak," ujarnya saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Senin (27/1) malam.

Komaidi menegaskan presiden mendatang harus mulai menjelaskan pada masyarakat mengenai kondisi energi kekinian. Sehingga, secara perlahan dapat menghapuskan subsidi.

Dia mengusulkan, agar masyarakat tidak terlalu 'kaget' dalam pengurangan anggaran subsidi, kebijakan subsidi ke depan bisa dengan metode pemberian langsung.

"Subsidi bisa dialihkan ke transportasi umum atau masyarakat kecil seperti nelayan," tuturnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
SBY Ingatkan Rakyat Tak Salah Pilih Pemimpin: Jangan Beli Kucing dalam Karung
SBY Ingatkan Rakyat Tak Salah Pilih Pemimpin: Jangan Beli Kucing dalam Karung

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan rakyat Indonesia agar tak salah pilih capres-cawapres di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
BKKBN Harap Prabowo Bentuk Lembaga yang Menjamin Kesejahteraan Masyarakat
BKKBN Harap Prabowo Bentuk Lembaga yang Menjamin Kesejahteraan Masyarakat

BKKBN ingin agar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bisa menyiapkan lembaga yang mudah dan menjamin kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Presiden Prabowo Bakal Ubah Skema Subsidi Langsung ke Orang Membutuhkan
Siap-Siap, Presiden Prabowo Bakal Ubah Skema Subsidi Langsung ke Orang Membutuhkan

Dengan ini, manfaat subsidi bisa terasa langsung ke masyarakat kelas bawah.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Jabatan Berakhir, Jokowi Minta Transformasi Kesehatan Dipercepat
Jelang Masa Jabatan Berakhir, Jokowi Minta Transformasi Kesehatan Dipercepat

Jokowi meminta program kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakat cepat dilakukan.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Pertalite dan Solar Segera Dibatasi, Sosialisasi Mulai 1 September 2024
Konsumsi Pertalite dan Solar Segera Dibatasi, Sosialisasi Mulai 1 September 2024

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan skenario penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi Jokowi Bahas Peluang Harga BBM Naik, Bicara Sampai Tunjuk-Tunjuk
VIDEO: Nada Tinggi Jokowi Bahas Peluang Harga BBM Naik, Bicara Sampai Tunjuk-Tunjuk

Jokowi mengatakan pemerintah akan menghitung secara cermat sebelum memutuskan kebijakan harga BBM.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Cawe-Cawe Pilpres, Blak-blakan Capres yang Harus Dipilih 2024
VIDEO: Jokowi Cawe-Cawe Pilpres, Blak-blakan Capres yang Harus Dipilih 2024

Selain itu, dia juga meminta agar pengusaha berhati-hati memilih pemimpin Indonesia Selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Benarkah Harga BBM Naik Mulai 1 Juni 2024? Jokowi Beri Bocoran Begini
Benarkah Harga BBM Naik Mulai 1 Juni 2024? Jokowi Beri Bocoran Begini

Jokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.

Baca Selengkapnya
Viral, Elite Partai Umbar Janji: PKB dan Cak Imin Menang di 2024 BBM Gratis!
Viral, Elite Partai Umbar Janji: PKB dan Cak Imin Menang di 2024 BBM Gratis!

Kebijakan subsidi BBM dimulai saat Soeharto menjabat sebagai Presiden.

Baca Selengkapnya
Pidato-Pidato Menggelegar Presiden Prabowo di Depan Para Menterinya
Pidato-Pidato Menggelegar Presiden Prabowo di Depan Para Menterinya

Prabowo memberi contoh pentingnya dukungan unsur pimpinan dalam pemberantasan korupsi melalui peribahasa soal ikan yang busuk.

Baca Selengkapnya
Pesan Megawati ke Masyarakat: Tidak Apa-Apa Terima Bansos, tapi Coblosnya Jangan Goyang
Pesan Megawati ke Masyarakat: Tidak Apa-Apa Terima Bansos, tapi Coblosnya Jangan Goyang

Mega pun meminta agar masyarakat tidak tertipu dengan bansos yang diberikan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Ambon, Anies Baswedan: BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran!
Kampanye di Ambon, Anies Baswedan: BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran!

Anies mengatakan BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati orang mampu dari pada keluarga yang tak mampu

Baca Selengkapnya