Menkeu putar otak bangun infrastruktur tak hanya dari perbankan
Merdeka.com - Kementerian Keuangan, menyebut jika kebutuhan akan percepatan pembangunan di Tanah Air begitu mendesak. Kemenkeu menilai, jika pembangunan infrastruktur mampu dilakukan secara cepat dan merata, pertumbuhan ekonomi yang sehat dan angka kemiskinan bisa ditekan.
"Kalau kita bisa mempercepat kapasitas infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, maka ekonomi kita bisa tumbuh dengan sehat, angka kemiskinan dan pengangguran bisa ditekan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di komplek Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/9).
Perihal kemiskinan, lanjutnya, pemerintah saat ini masih terus kerja keras dalam menurunkan angka kemiskinan yang saat ini berada di kisaran 10,9 persen pada 2016. Menurutnya, angka tersebut masih jauh diatas negara lain yang rata-rata hanya berada di level satu digit.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
"Masih butuh usaha dan kerja keras untuk menurunkannya, termasuk untuk angka pengangguran dan gini ratio. Jadi pemerintah ingin mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, inklusif, berkualitas dan menumbuhkan kesempatan kerja demi mengurangi ketimpangan," tuturnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, kebutuhan akan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Kuncinya, modal besar untuk membiayai percepatan pembangunan infrastruktur tersebut.
Hanya saja, kata Sri Mulyani, saat ini modal besar untuk pembiayaan infrastruktur selalu mengandalkan dari kantong perbankan. Padahal, pasar modal, lembaga pembiayaan dan industri lainnya bisa menjadi alternatif dari perbankan.
"Dari sektor perbankan itu kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,2 persen tahun 2016. Sementara sektor perbankan masih mendominasi industri keuangan sebesar 78,7 persen dari total aset industri keuangan. Kita kedepannya tidak ingin ketergantungan kepada bank. Jadi kita perlu mengembangkan pasar keuangan kita lebih baik dari Vietnam, tapi lebih buruk dari Singapura dan Malaysia," tandasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca Selengkapnya