Menko Darmin akui krisis Turki berdampak ke RI namun tak perlu dikhawatirkan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan krisis Turki akan membawa imbas bagi ekonomi dalam negeri. Namun demikian, dia mengatakan dampak ini tidak perlu menjadi kekhawatiran besar.
"Selalu akan ada imbasnya. Sebenarnya bisa tidak kena imbas kalau orang mikir pasti tidak ada imbasnya. Kenapa? Ini kan sebenarnya Turki ini kan biasa lah soal Trump," ujar Menko Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (13/8).
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, pelemahan nilai tukar Lira milik Turki tidak hanya akan berdampak kepada nilai tukar Rupiah. Tetapi akan berdampak kepada nilai tukar mata uang negara berkembang. "Bukan cuma Rupiah, tapi ke emerging market. Euforia semestinya tidak," jelasnya.
-
Bagaimana nilai tukar mata uang ditentukan? Mata uang asing atau luar negeri selalu diperdagangkan berpasangan. Perdagangan ini menempatkan harga pada satu mata uang relatif terhadap yang lain, dan harga itu disebut nilai tukar.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Kenapa nilai mata uang Iran jatuh? Jatuhnya nilai mata uang Iran dapat dijelaskan oleh berbagai faktor. Pertama-tama, penghentian Revolusi Islam pada tahun 1979 diikuti oleh penarikan investor asing dari negara tersebut. Program nuklir dan perang Iran-Irak juga berperan besar dalam menyebabkan kesulitan keuangan bersama dengan kerusuhan politik lainnya di Iran.
Menko Darmin menjelaskan, krisis Turki dipicu oleh desakan Amerika Serikat untuk membebaskan Pendeta Andrew Brunson, yang dikenai tahanan rumah dan menghadapi tuduhan melakukan kegiatan teroris di Turki. Desakan ini tidak dihiraukan oleh Turki.
"Mr. Trump tiba tiba beberapa minggu lalu itu ada pendeta di sana yang ditahan diadili atau gimana, yang dianggap terlibat kudeta dulu itu. Nah, dia ditahan, tahu-tahu Trump bilang lepas tuh orang. Kalau tidak saya akan kenakan bea masuk aluminium dan baja. Yah negara namanya ditekan ya gamau dia. Beneran, dua hari lalu dinaikkan bea masuk dari baja dan aluminium dari Turki ke AS," jelasnya.
Menko Darmin mengatakan selama ini nilai tukar mata uang Turki mengalami pelemahan terbesar terhadap Dolar AS. Hal ini kemudian diperparah dengan keputusan AS mengenakan bea masuk terhadap produk baja dan aluminium milik Turki.
"Selama ini Turki salah satu mata uang yang pelemahannya besar. Ada Turki, ada Rusia, ada Brazil. Nah, begitu dinaikkan khusus (bea masuk), ini bukan urusan perang dagang dengan China dan Eropa, nah dia lagi marah saja. Kemudian dibebankan bea masuk. Dia tahu, kalau dibebankan bea masuk dengan produk besar begitu di Turki ini dampaknya besar," jelasnya.
Sebelumnya, mata uang Turki Lira mengalami kemerosotan paling besar dalam satu dasawarsa setelah presiden Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat akan menaikkan tarif atas impor baja dan aluminium dari negara itu.
Trump mengumumkan hal itu dalam sebuah cuitan pada Jumat 10 Agustus 2018. "Hubungan kami dengan Turki tidak baik saat ini!," kata Trump, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu 12 Agustus 2018.
Hubungan kedua negara tegang sejak lama, karena Amerika Serikatt mendesak Turki untuk membebaskan pendeta Andrew Brunson, yang dikenai tahanan rumah dan menghadapi tuduhan melakukan kegiatan teroris di Turki.
Gedung Putih menepiskan tuduhan-tuduhan itu sebagai hal yang tidak berdasar dan menuduh Turki menjadikan Brunson sebagai sandera. Turki berencana mengadili pendeta asal AS itu.
Masalah pendeta Brunson itu mengakibatkan ambruknya nilai mata uang Turki karena para investor takut Amerika Serikat akan menjalankan sanksi-sanksi ekonomi. Selama seminggu terakhir, mata uang lira mengalami tekanan kuat, dan ini dipergawat oleh gagalnya pembicaraan diplomatik di Washington minggu ini.
Kesabaran Amerika Serikat menghadapi Turki agaknya telah berakhir, kata para pengamat. "Kebanyakan pemain politik di Washington beranggapan bahwa menawarkan hadiah dan kompromi kepada Turki tidak akan berhasil, karena itu kini perlu dilakukan tindakan tegas," kata analis politik Atilla Yesilada dari Global Source Partners.
"Kita tidak akan kalah dalam perang ekonomi ini," kata Erdogan hari Jumat. “Turki akan melawan para teroris ekonomi seperti kami melawan komplotan kudeta dua tahun yang lalu," tegasnya.
Presiden Turki itu menuduh negara-negara Barat berusaha menggulingkannya dengan menciptakan krisis keuangan, kendati telah gagal dalam melancarkan kudeta tahun 2016 itu. "Sejumlah negara telah bertindak keliru dengan melindungi para pelaksana kudeta itu, dan hubungan kami dengan negara-negara seperti ini telah mencapai tahapan yang tidak bisa diselamatkan lagi," tambah Erdogan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca Selengkapnya