Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Luhut soal investment grade dari S&P: Itu prosesnya panjang

Menko Luhut soal investment grade dari S&P: Itu prosesnya panjang Luhut. ©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Lembaga pemeringkat internasional, Standard and Poor's (S&P) telah memberikan predikat layak investasi atau investment grade ke Indonesia. S&P menilai pemerintah mampu menekan risiko fiskal dalam pengelolaan utang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menuturkan peringkat itu didapat dari hasil kerja keras Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Darmin Nasution serta Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

"Itu prosesnya kan panjang, tanya Bu Sri Mulyani lah kan mereka yang kerja. Tapi saya liat Bu Sri Mulyani dengan Pak Darmin, Gubernur BI itu kerja keras," kata Menko Luhut di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jumat (20/10).

Orang lain juga bertanya?

Lanjutnya, indikator Indonesia meraih peringkat investment grade karena pertumbuhan ekonomi berada di level 5,01 persen, inflasi 0,13 persen. Artinya semua angkanya baik.

"Angka-angka kita bagus kok tidak ada yang negatif," ujarnya.

Menko Luhut berharap, di tahun 2018 Indonesia bisa meraih rating S&P yang lebih baik. "Ya InsyaAllah mungkin tahun depan rating kita bisa lebih baik. Menurut saya pribadi peluang itu ada, apa itu terjadi tahun depan awal atau akhir ya kita lihat," tandasnya.

Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) menempatkan Indonesia pada Investment Grade dengan menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB-/stable outlook pada 19 Mei 2017.

S&P menyebutkan keputusan tersebut didasari oleh berkurangnya risiko fiskal seiring kebijakan anggaran Pemerintah yang lebih realistis sehingga membatasi kemungkinan pemburukan defisit ke depan secara signifikan. Langkah ini juga dapat mengurangi risiko peningkatan rasio utang Pemerintah terhadap PDB dan beban pembayaran bunga.

Di sisi lain, S&P juga memproyeksikan perbaikan penerimaan negara sebagai dampak lanjutan dari perolehan data program tax amnesty serta pengelolaan pengeluaran fiskal yang lebih terkendali.

Selain itu, Indonesia dinilai telah menunjukkan perumusan kebijakan yang efektif untuk mendukung keuangan pemerintah yang berkesinambungan dan pertumbuhan ekonomi yang berimbang.

Lebih lanjut, S&P menyatakan Bank Indonesia sebagai bank sentral memegang peran kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi dampak dari gejolak ekonomi dan keuangan kepada stabilitas makroekonomi.

Dalam kaitan ini, inflasi dapat dijaga dan sejalan dengan negara mitra dagang utama, independensi BI dalam menjaga pencapaian target kebijakan moneter dapat dipertahankan, penggunaan instrumen berbasis pasar dalam implementasi kebijakan moneter semakin besar, serta penerapan fleksibilitas nilai tukar Rupiah semakin meningkat.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menko Luhut Datangi Sri Mulyani di Kantornya, Usai Bicara Serius Disarankan Nonton Film Ini
Menko Luhut Datangi Sri Mulyani di Kantornya, Usai Bicara Serius Disarankan Nonton Film Ini

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi Kemenkeu, Senin (26/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Pesan Luhut buat Menteri Kabinet Indonesia Maju: Jangan Khianati Kredibilitas Presiden Jokowi!
Pesan Luhut buat Menteri Kabinet Indonesia Maju: Jangan Khianati Kredibilitas Presiden Jokowi!

Sebagai pembantu Presiden, Luhut bilang menteri harus bisa mengantarkan dan mengawal segala kebijakan di sisa masa jabatan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Santai Bercelana Jeans, Jenderal TNI Lulusan Terbaik Kedatangan Jurnalis Bule, Ini yang Dibahas
Santai Bercelana Jeans, Jenderal TNI Lulusan Terbaik Kedatangan Jurnalis Bule, Ini yang Dibahas

Jenderal TNI lulusan terbaik ini kedatangan jurnalis dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Hormat Luhut untuk Presiden Jokowi: Beliau Meninggalkan Legacy, Tak Mudah Dibentuk oleh Orang Lain
Hormat Luhut untuk Presiden Jokowi: Beliau Meninggalkan Legacy, Tak Mudah Dibentuk oleh Orang Lain

Luhut mengakui Presiden Jokowi telah menjadikan Indonesia sebagai negara industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Luhut Pandjaitan: Cari Presiden yang Tak Punya Bisnis di Pemerintahan Seperti Jokowi
Luhut Pandjaitan: Cari Presiden yang Tak Punya Bisnis di Pemerintahan Seperti Jokowi

"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.

Baca Selengkapnya
Momen Genit Pak Bas PUPR Panggil Menkeu Sri Mulyani 'Ibu Sayang' Usai Digoda Soal Gedung di IKN
Momen Genit Pak Bas PUPR Panggil Menkeu Sri Mulyani 'Ibu Sayang' Usai Digoda Soal Gedung di IKN

Menanggapi hal itu, Basuki tak berdiam diri. Dia turut menyapa Menkeu dengan panggilan 'Ibu Sayang'.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Pengajar, Kini Dipercaya Jadi Menteri Tiga Periode Pemerintahan
Dulu Jadi Pengajar, Kini Dipercaya Jadi Menteri Tiga Periode Pemerintahan

Pada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya
Investasi Migas di Indonesia Mandek 30 Tahun Terakhir
Investasi Migas di Indonesia Mandek 30 Tahun Terakhir

Luhut menerjunkan tim gugus tugas Kemenko Marves untuk mengidentifikasi masalah ketahanan energi.

Baca Selengkapnya
Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan
Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tambah Utang Rp214 Triliun per Juni 2024
Pemerintah Tambah Utang Rp214 Triliun per Juni 2024

Realisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Potret Budi Karya Saat Rangkul Pak Bas di IKN, 'Mesra' Banget!
Potret Budi Karya Saat Rangkul Pak Bas di IKN, 'Mesra' Banget!

Melihat tingkah laku Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) berkumpul di IKN.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut ke Tom Lembong: Anda Jangan Geer Kasih Note ke Ayahnya Mas Gibran, Ibu Retno Banyak yang Kasih
Menko Luhut ke Tom Lembong: Anda Jangan Geer Kasih Note ke Ayahnya Mas Gibran, Ibu Retno Banyak yang Kasih

Tom Lembong yang sekaan membocorkan pernah memberi contekan itu bukan menunjukkan pribadi yang hebat.

Baca Selengkapnya