Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkop Teten Harap Penyerapan Dana PEN Bisa 100 Persen Sebelum September 2020

Menkop Teten Harap Penyerapan Dana PEN Bisa 100 Persen Sebelum September 2020 Menkop UKM Teten Masduki. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, mengatakan penyerapan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp124 triliun untuk relaksasi pembiayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) belum terserap 100 persen.

"Banyak UMKM yang terdampak karena adanya social distance PSBB jadi banyak UMKM yang kehilangan usaha dan tidak sanggup membayar cicilan. Nah ini yang jadi prioritas kami lewat program pemulihan ekonomi nasional," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).

Dari anggaran Rp124 Triliun yang sampai saat ini pihaknya telah menyalurkan sekitar 24 persen dan target di bulan Juli mencapai 50 persen. "Sedangkan untuk target PEN ini kan sampai September maka target kita sebelum September sudah 100 persen tersalurkan semuanya," jelasnya.

Dia menjelaskan, program PEN terbagi menjadi 3 penyaluran. Pertama, insentif pajak PPh final UMKM ditargetkan mampu menyerap Rp2,4 triliun, namun realisasinya baru 8,3 persen yakni 192 ribu wajib pajak yang sudah memanfaatkan insentif pajak tersebut.

Kedua, relaksasi dan restrukturisasi kredit ditargetkan Rp114,06 triliun, di antaranya subsidi bunga KUR target Rp4,967 triliun realisasinya baru 0,26 persen; subsidi bunga non KUR Rp30,313 triliun realisasinya masih nol; dan penempatan dana untuk restrukturisasi UMKM targetnya Rp78,78 triliun realisasinya 38 persen.

Ketiga, perluasan modal kerja UMKM Rp7 triliun, di antaranya penjaminan modal kerja untuk UMKM sebesar Rp6 triliun realisasinya masih nol. Sementara, untuk pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB baru mencapai 24 persen.

"Program restrukturisasinya yang menjadi mitra kami ada 40 koperasi yang melalui LPDB sudah 100 persen, pembiayaan modal kerja baru yang baru terserap 24 persen. Itu juga sangat tergantung pada koperasinya, dalam banyak kasus karena koperasi juga anggota-anggota yang usahanya terganggu, ketika kami menawarkan top up permodalan baru mereka banyak yang tidak mau," katanya.

Demikian, Teten menegaskan sebenarnya tugas Kementerian Koperasi dan UKM di tengah pandemi covid-19 ini lebih pada sosial ekonominya, karena banyak UMKM yang terdampak karena PSBB. Lalu, banyak UMKM yang kehilangan kesempatan usaha.

"Mereka tidak sanggup lagi membayar cicilan, ini yang menjadi prioritas kami, kita coba dampingi diawal bagaimana mereka melakukan adaptasi bisnis dan inovasi produk, yang disesuaikan dengan permintaan market pasca pandemi covid-19," pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
UMKM Kesulitan Biaya, Pemerintah Kasih Solusi Begini
UMKM Kesulitan Biaya, Pemerintah Kasih Solusi Begini

Sekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.

Baca Selengkapnya
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai

Target penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.

Baca Selengkapnya
Potensi Belanja Produk UMKM Diprediksi Capai Rp2.000 Triliun
Potensi Belanja Produk UMKM Diprediksi Capai Rp2.000 Triliun

Potensi ini mengacu pada potensi dari masing-masing sektor, mulai dari belanja pemerintahan hingga BUMN.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ingin Tarif Pajak UMKM Tetap di Bawah 0,5 Persen
Pemerintah Ingin Tarif Pajak UMKM Tetap di Bawah 0,5 Persen

Menkop Teten memastikan tarif pajak UMKM 0,5 persen tetap berlaku hingga 2024.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Bongkar Penyebab Pelaku Usaha Mikro di RI Sulit Berkembang
Menkop Teten Bongkar Penyebab Pelaku Usaha Mikro di RI Sulit Berkembang

Teten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.

Baca Selengkapnya
Realisasi KUR Baru Rp177 Triliun, Sri Mulyani Minta Perbankan Segera Cairkan untuk UMKM
Realisasi KUR Baru Rp177 Triliun, Sri Mulyani Minta Perbankan Segera Cairkan untuk UMKM

Penyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.

Baca Selengkapnya
Buka Peluang Pembiayaan, Menkop Teten Minta UMKM Masuk Rantai Pasok Industri
Buka Peluang Pembiayaan, Menkop Teten Minta UMKM Masuk Rantai Pasok Industri

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.

Baca Selengkapnya
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi

Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Melambat, RI Butuh Stimulus Percepat Penyaluran KUR UMKM
Ekonomi Melambat, RI Butuh Stimulus Percepat Penyaluran KUR UMKM

Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.

Baca Selengkapnya
Skema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat
Skema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat

Skema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat

Baca Selengkapnya
Ternyata 95 Persen UMKM Indonesia Belum Kompetitif
Ternyata 95 Persen UMKM Indonesia Belum Kompetitif

Pemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034

UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya