Mentan Amran beri Rp 100 juta untuk 10 pembuat alat pertanian
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengapresiasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) yang telah menyelesaikan penelitian alat pertanian. Balitbang menemukan mesin yang bisa digunakan secara langsung untuk panen, olah tanah hingga kembali tanam.
"Kami apresiasi staf dari Kementerian Pertanian khususnya Badan Litbang," ujar Amran saat mengunjungi Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Serpong, Tangerang, Kamis(23/6).
Amran memberikan apresiasi untuk 10 peneliti yang menemukan alat tersebut. Bahkan, Kementerian Pertanian bakal mengusulkan kenaikan pangkat dan pemberian royalti.
-
Bagaimana Sleman percepat tanam di musim kemarau? Upaya berikutnya adalah gerakan percepatan tanam di semua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian dan Perikanan (BP4).
-
Bagaimana cara petani Sukomakmur menjual hasil panen? Untuk penjualan, di Desa Sukomakmur para petani sudah punya pembelinya sendiri.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Bagaimana pupuk organik membantu hasil panen? Saat masih menggunakan pupuk urea, produktivitas panen dalam satu hektare lahan padi sebesar 7 ton. Sedangkan saat menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang, produktivitas hasil panen mencapai 9,6 ton.
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
"10 orang sebagai penemu alat ini, Kami usulkan naik pangkat dan memberikan hadiah sebesar Rp 100 juta untuk sepuluh orang. Kemudian, mereka juga dapatkan royalti dan pemerintah akan beli alat inin kemudian diberikan ke petani secara gratis," jelasnya.
Dia menambahkan alat tersebut akan membuat pertanian Indonesia semakin modern dan lebih efisien. "Inilah keuntungan teknologi. Jadi kenapa kita harus swasembada harus di backup dengan mekanisasi menuju pertanian modern," tegasnya.
Pemerintah pun langsung memesan 1.000 unit untuk tahun ini. Alat tersebut mampu menekan biaya operasi sebesar 65 persen.
"Mesin ini akan menghemat dari total biaya yang biasanya Rp 3 juta per hektar tapi ini hanya Rp 1 juta, bisa saja Rp800.000 per hektar," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alsintan yang diberangkatkan ke Merauke pada kloter pertama mencapai kurang lebih 261 unit.
Baca SelengkapnyaMenurut Amran, pompanisasi bisa meningkatkan produksi antara tiga hingga empat juta ton.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian membagikan berbagai jenis benih dan perlengkapan pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan mengajak para petani termasuk generasi muda, untuk mensukseskan tranformasi pertanian dari tradisional menjadi modern.
Baca SelengkapnyaBantuan yang diserahkan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp 365 miliar.
Baca SelengkapnyaPendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaDengan selesainya proses kontruksi opla ini, petani bisa langsung mengolah lahan dan menanam padi.
Baca SelengkapnyaKementan terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.
Baca SelengkapnyaKeinginan sejak lama warga Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan untuk memiliki lahan pertanian padi akhirnya terpenuhi.
Baca SelengkapnyaGerakan panen dilakukan di lahan 77 hektare dengan hasil produksi rata-rata 7,5 sampai 8 ton/hektare.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Mentan mengirim 261 unit Alsintan dari Surabaya ke Marauke menggunakan KRI Soeharso.
Baca SelengkapnyaLangka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.
Baca Selengkapnya