Mentan Amran: Tak ada alasan harga pangan naik di Ramadan, kalau perlu turun
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Perum Bulog menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk membangun sinergi demi Percepatan Serap Gabah Petani (Sergap) Tahun 2018.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan, dalam kerja sama ini pihaknya memiliki tanggung jawab untuk menjaga tiga pilar ketahanan pangan, yakni ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.
"Guna memenuhi ketiga aspek itu, kami bertanggung jawab melakukan perjalanan pengamanan harga, pengelolaan cadangan pangan pemerintah, serta pendistribusian pangan pokok seperti beras dan pangan pokok lainnya kepada masyarakat," terangnya di Perum Bulog, Jakarta, Rabu (9/5).
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Sebagaimana tertera dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2016, Perum Bulog mengemban tugas untuk melakukan stabilisasi harga pangan pokok berupa beras maupun pangan pokok lain. Seperti jagung, kedelai, gula, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, cabai, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, negara yang sebelumnya masih harus impor komoditas pangan pokok seperti jagung kini sudah bisa ekspor.
"Jagung kini sekitar 300 ribu ton sudah diekspor. Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa sampai 500 ribu ton," ujar dia.
Tidak hanya jagung, berbagai komoditas lain seperti cabai juga telah di ekspor ke lima negara. Begitu juga ayam, yang sudah menembus pasar di Jepang.
"Arti di balik ini semua, tidak ada harga pangan strategis yang harus naik. Kalau stok aman, tidak ada alasan harga pangan strategis naik di Bulan Ramadan nanti. Kalau perlu, turun," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan penyebab harga bahan pangan, khususnya beras yang melambung dalam beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.
Baca Selengkapnya