Mentan Amran: Tak ada alasan pedagang naikkan harga beras meski musim kemarau
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menegaskan tidak ada alasan harga beras naik di pasaran meski di tengah musim kemarau. Hal itu dia pastikan usai melakukan sidak di Pasar Raya Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dengan didampingi oleh Direktur Utama Bulog, Budi Waseso.
"Kami ingin memastikan kondisi beras di hilir yaitu di pasar," kata Mentan Amran, di lokasi, Jumat (14/9).
Dia mengungkapkan, selama ini ada informasi simpang siur mengenai kondisi stok pasar. "Banyak informasi yang simpang siur. Yang pertama, kami harus yakinkan hari ini lagi bahwa produksi di musim kering itu tetap berjalan dengan baik," ujarnya.
-
Kapan Kementan memastikan stok beras aman? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Kenapa Kementan yakin produksi beras tahun 2023 aman? 'Jadi saya sangat yakin dengan angka produksi ini bahkan kita tidak perlu impor. Kenapa? Karena angka konsumsi beras kita hanya 25,45 juta ton yang artinya kita masih punya surplus 2,43 juta ton,' sambungnya.
-
Bagaimana Kementan memastikan data produksi beras di tahun 2023 akurat? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
-
Bagaimana Kementan menjaga ketersediaan beras? Sebagai contoh, bulan Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada Bulan September selanjutnya.
-
Dimana Kementan memastikan ketersediaan beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
Amran mengakui, paradigma yang terbangun selama ini jika musim kering atau musim kemarau tidak ada produksi karena petani tidak menanam padi.
"Tanaman kurang itu dulu, sekarang ada paradigma baru dengan menggunakan teknologi baru kita meningkatkan tanam di musim kering yang biasanya 500 ribu hektar menjadi 1 juta hektar, naik dua kali lipat pada saat musim kering. Saya ulangi, tanaman naik dua kali lipat pada musim kering, karena itu target kita," ujarnya.
Hal itu dapat terwujud karena adanya inovasi baru berupa pembangunan embung yang difungsikan untuk mengairi sawah pada musim kemarau. "Cara menaikkannya adalah kita membangun embung bersama kementerian desa 30 ribu embung. Kita membangun irigasi tersier, sekunder, primer bersama kementerian PUPR yang sudah berjalan 3 tahun lebih. Kita membangun irigasi tersier kurang lebih 3,4 juta hektar di seluruh Indonesia sudah selesai. Kita membangun sumur dangkal sumur dalam, kita mengirim pompa, sehingga hasilnya adalah bisa kita tanam di musim kemarau."
Oleh sebab itu Mentan Amran menegaskan pada kemarau kali ini produksi beras tetap berlimpah dan tidak akan membuat kondisi harga di pasaran melonjak.
"Kata kuncinya adalah kita tetap produksi di musim kemarau. Kami mengecek faktanya di lapangan, di pasar suplainya masih aman. Dulu Cipinang kami terima laporan kami cek sebentar itu kemarin masuk 47 ribu ton yang biasanya Januari-Februari itu 15 sampai 20 ribu ton. Artinya apa? itu dua kali lipat dari pada normal."
Selain itu, berdasarkan hasil pantauan Mentan Amran mengungkapkan harga jual beras di tingkat pedagang masih wajar.
"Kemudian harga terendah yang kami cek harga kita lihat bersama tadi itu ada Rp 8.250 per Kg. Kesimpulannya adalah tidak ada alasan harga naik khususnya beras karena kenapa? dulu alasan harga naik karena kemarau, karena stoknya kurang, sekarang gudangnya full sudah sewa full betul dan sudah sewa gudang untuk 500 ribu ton. Artinya stok gudang juga melimpah."
"Jadi tidak ada alasan, seluruh parameter yang untuk naik harga itu tidak ada, semua terpenuhi," sambungnya.
Dia juga meminta seluruh pedagang beras di seluruh Indonesia untuk tidak memainkan harga untuk pembeli. "Sekali lagi kami katakan tolong saudaraku sahabatku semua pengusaha beras se Indonesia tolong jangan ada menaikkan harga, tolong jual lah ambil untung iya, target kita bagaimana petaninya juga sejahtera sekarang ini kesejahteraan petani kita perhatikan. Pengusahanya untung, juga konsumennya tersenyum dan senang."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaMendag membantah adanya penimbun beras yang menyebabkan harga beras premium meroket.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaHarga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaBeras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok cadangan beras masih aman di tengah fenomena El-Nino.
Baca SelengkapnyaSuara Presiden Jokowi sempat meninggi ketika selalu ditanyakan soal pasokan beras.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca Selengkapnya