Menteri Bambang Cerita Masa-masa Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 7,5 Persen
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, membeberkan kondisi pasang surut pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun. Menurut dia, capaian pertumbuhan ekonomi saat ini justru mengalami perlambatan dibandingkan era 60-an.
Jika berkaca pada periode 1968-1979 rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat itu mencapai sekitar 7,5 persen. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh komoditas minyak dan gas. Bahkan pada masa itu, Indonesia sempat dijuluki raja minyak dengan kapasitas produksi mencapai di atas 1 juta per barel per hari.
"Pada saat itu, ekonomi Indonesia tidak lagi bertumpu pada sumber daya alam semata (seperti saat ini.) Pada saat 7,5 persen masih bertumpu minyak dan gas," kata Menteri Bambang di Jakarta, Selasa (24/7).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Siapa yang memprediksi pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran kurang maksimal? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi upaya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Setelah melewati puncak kejayaannya, perlahan harga minyak mulai turun yang kemudian membuat ekonomi Indonesia melakukan penyesuaian. Sejak periode 1980-1996 pemerintah memutar otak dengan tidak mengandalkan minyak sebagai tumpuan, akan tetapi juga mengarah pada SDA lain seperti kayu dan manufaktur.
"Artinya kalau Indonesia bisa bertumpu pada manufaktur dan SDA bisa luar biasa. Rata rata pertumbuhan saat itu 6,4 persen," katanya.
Menteri Bambang menambahkan, semakin ke sini justru Indonesia kembali pada kebiasaan lama yakni bertumpu pada komoditas. Sebab ketika ekonomi bergantung pada sawit dan batubara hasilnya rata-ata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2000-2018 hanya 5,3 persen.
"Kita patut concern bahwa Indonesia ini sedang mengalami tren penurunan atau perlambatan pertumbuhan ekonomi. Terus terang tidak akan pernah terulang lagi pertumbuhan di atas itu, ini masih menjadi nostalgia susah untuk kembali ke angka tersebut," pungkas Menteri Bambang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal itu tidak mustahil untuk dicapai karena Indonesia pernah mencapai angka tersebut pada masa orde baru.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca Selengkapnya