Menteri Rudiantara sindir perusahaan start-up tak berani lepas saham di BEI
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara menyindir perusahaan rintisan (start-up) yang belum mencatatkan saham perdananya (Innitial Public Offering/IPO) di bursa saham hingga sampai saat ini.
Hal ini disampaikan Rudiantara pada saat IPO PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) pagi ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"NFCX ini adalah perusahaan digital yang kedua yang melantai di bursa. Walaupun mereka belum unicorn, tapi ada keberanian masuk ke bursa di Indonesia," tuturnya di Gedung BEI.
-
Siapa yang menunjuk Rudiantara sebagai Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Mengapa Rudiantara yakin DANA bisa tumbuh besar? Hal ini lantaran jumlah pengguna layanan seluler kini mencapai 240 juta.
-
Kapan Rudiantara menjabat sebagai Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Apa potensi DANA yang Rudiantara lihat? Rudiantara menyebut DANA masih memiliki potensi untuk tumbuh besar selaras dengan pengguna seluler.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
Kata Rudi, yang terpenting bagi unicorn untuk menjadi perusahaan terbuka (go public) adalah persoalan waktu dan penawaran yang juga ditawarkan atau diterima.
"Jadi ini hanya masalah waktu dan masalah size dari pada offering-nya sendiri," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap perusahaan-perusahaan yang nilai valuasinya sudah melebihi USD 1 miliar untuk segera catatkan saham perdana mereka di pasar modal.
"Makanya saya berharap unicorn-unicorn lainnya inu berani masuk ke Bursa Efek Indonesia," tandas dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi BPR maupun BPR untuk melantai di bursa saham.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaBRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen UMKM terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaDengan punya porsi lebih besar, Erick ingin MIND ID bisa setara dengan perusahaan pertambangan lainnya.
Baca SelengkapnyaLangkah tegas yang diambil BEI tersebut sebagai cara untuk menunjukkan integritas dari lembaga bursa tersebut.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca Selengkapnya