Menteri Sri Mulyani: Kalau Saya Bilang Waspada, Tak Berarti Krisis Sudah Dekat
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjalani menjalani rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI. Dalam paparannya, dia menegaskan jika dirinya menyampaikan bahwa Indonesia mesti waspada, maka hal itu tidak berarti bahwa krisis sudah di ambang pintu. Selain itu juga, tidak berarti pemerintah tak optimistis.
"Kalau saya bicara waspada tidak berarti krisis. Kalau saya bicara waspada tidak berarti kami tidak optimis," kata dia, di Ruang Rapat Komisi XI, DPR RI, Kamis (29/8).
Sebaliknya, jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, kewaspadaan amat penting bagi Indonesia. Apalagi dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang sedang tak pasti.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani dan Retno setelah rapat internal? “Saya dan @retno_marsudi seperti dua anak sekolah bandel ya…“ Sri Mulyani
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
"Justru optimisme presiden dan kita semua harus dijaga waktu lingkungan itu sedang sangat volatile sehingga optimisme itu tidak disruptive," tegasnya.
Dia pun mengatakan, untuk menghadapi gejolak perekonomian global diperlukan kebijakan fiskal yang efektif. Dengan demikian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia bisa sehat dan kredibel.
"Sebetulnya dalam kondisi ekonomi global dan tidak pasti maka fiskal policy instrumen reliabel dan efektif. Kalau APBN tidak kredibel dan tidak sehat, maka di dalam dirinya timbul persoalan yang tidak memberikan kontribusi positif," tandasnya.
Selain Menteri Sri Mulyani, juga hadir dalam rapat tersebut Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berbicara mengenai kekhawatiran ekonomi di depan para investor lokal dan internasional
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya akan digelar di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaDia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaIsu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca Selengkapnya