Menteri Susi rencana bangun 10 tempat lelang ikan di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana membangun sepuluh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Indonesia.
"Kalau tidak ada pasar mau taruh di mana. Kami 10 tempat akan bangun. Termasuk di Muara Baru, Jakarta," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/7).
Menurut Susi, tempat pelelangan ikan ini akan menjadi pasar modern sekaligus lokasi bongkat muatan kapal nelayan.
-
Bagaimana cara pengerukan kolam pelabuhan? Namun diperkirakan proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena pengerukan kolam pelabuhan mengalami kendala karena keberadaan batuan yang keras. Bahkan semakin dalam pengerukan, ditemukan sumber mata air tawar yang besar. Hal ini membuat metode pengerukan yang sebelumnya dilakukan secara mekanik beralih menggunakan teknik peledakan pada batuan.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
-
Siapa yang mengoperasikan kapal di Pelabuhan Kamal? Mengutip asrtikel Pelabuhan Kamal Tahun 1996-2009 karya Arifatul Jannah (Jurnal AVATARA Unesa, 2016), pada tahun 1949 Pelabuhan Ujung-Kamal membangun Dermaga Couster. Ada empat kapal yang beroperasi yakni KMP Bangkalan, KMP Paramaria, KMP Pamekasan, dan KMP Dahlia.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
Selama ini, pembongkaran muatan hanya dilakukan di gudang pemilik kapal.
"Semua ikan akan di pasar ikan. Tidak boleh di gudang masing-masing pemilik kapal," katanya.
"Kami atur TPI menjadi lebih modern, pemilik kapal harus bongkar di situ, timbang sampai dengan diberi harga."
Dengan demikian, hasil penangkapan ikan lebih terorganisir. Sedangkan pemerintah dapat mengetahui lebih jelas produksi ikan dalam negeri.
"Selama ini kami kan kesulitan soal data, karena semuanya tidak dilaporkan. Pemilik kapal bermain sendiri-sendiri," katanya.
Ketersediaan data membuat pemerintah lebih mudah membuat kebijakan
"Jadi tidak boleh unreported lagi."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulanya, Sri Mulyani bahkan mencoba naik di bagian belakang ruang kemudi, tepat berada di sela-sela antara kontainer dan kepala truk.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak sangat padat akan arus masuk barang impor.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, hal ini perlu diberitahukan agar masyarakat mengetahuinya.
Baca SelengkapnyaMenteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengungkap banyak perusahaan yang berminat untuk melakukan ekspor pasir laut.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaBea Cukai telah melaporkan isi 26.000 kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak kepada Kementerian Perindustrian.
Baca SelengkapnyaPelabuhan barang impor lebih banyak di Pulau Jawa, yang saat ini dinilai sudah overload.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, Permendag 36 Tahun 2023 memang membuat dari sisi volume maupun dari sisi alur tertahan dan terjadi penumpukan di kedua pelabuhan.
Baca SelengkapnyaPembukaan keran ekspor ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Baca Selengkapnya