Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Miris, sektor pertanian tak didukung penuh perbankan RI

Miris, sektor pertanian tak didukung penuh perbankan RI panen padi. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Hingga saat ini dukungan industri keuangan terhadap sektor pertanian masih sangat minim. Padahal, sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbesar dibandingkan sektor lain.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta, saat ini sektor pertanian menyerap 32 persen total pekerja di Indonesia. "Ini yang terbesar dibandingkan dengan sektor lain seperti perdagangan yang hanya menyerap 23 persen," ujar Arif di Jakarta, Rabu (5/4).

Kendati mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar, namun kontribusi sektor pertanian terhadap total output nasional (PDB) hanya 14 persen. Untuk itu, sektor tersebut sangat layak mendapatkan dukungan maksimal dari perbankan.

Belum besarnya dukungan itu, lanjut Arif, antara lain ditunjukkan oleh share kredit yang mengucur ke sektor pertanian. Pada 2016, sektor tersebut hanya mendapat jatah 9,24 persen dari total kredit yang disalurkan perbankan.

"Pertumbuhan kreditnya sangat lambat. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” tegasnya.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan bahwa risiko kredit di sektor pertanian sangat rendah. Kredit bermasalahnya pada 2016 hanya 2,23 persen. Sementara, NPL untuk sektor usaha non-pertanian sebesar 3,58 persen.

Dengan demikian, kualitas kredit di sektor pertanian tidak dapat dijadikan alasan kurangnya dukungan lembaga keuangan kepada sektor tersebut. Data Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan bahwa sektor di luar pertanian justru lebih berisiko.

Untuk itulah, Arif menyayangkan kurangnya perhatian terhadap sektor pertanian. Karena itulah, dia meminta agar pemerintah mendorong lembaga keuangan agar memberikan dukungan terhadap sektor pertanian, sehingga tingkat kesejahteraan di wilayah perdesaan dapat meningkat.

"Hingga saat ini kan tingkat kemiskinan di perdesaan masih selalu lebih tinggi dibandingkan di perkotaan," jelasnya.

Arif memandang bahwa dengan penerapan pembiayaan yang tepat di sektor pertanian, akan sangat membantu untuk mendorong pengurangan kemiskinan di perdesaan. Dengan demikian, akan mendorong pemerataan yang lebih baik, sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang bahkan telah menetapkan tahun 2017 sebagai tahun pemerataan.

"Pilihan mendorong pembiayaan di sektor pertanian dapat menjadi model bagus untuk pemerataan tersebut," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Mayoritas Petani di Indonesia Cuma Lulus SD
BPS Ungkap Mayoritas Petani di Indonesia Cuma Lulus SD

Kondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?

99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?

Baca Selengkapnya
Ini Tiga Lapangan Usaha Paling Banyak Serap Tenaga Kerja per Agustus 2023
Ini Tiga Lapangan Usaha Paling Banyak Serap Tenaga Kerja per Agustus 2023

Penduduk yang bekerja terdiri dari pekerja penuh sebanyak 96,39 juta orang, pekerja paruh waktu 34,12 juta orang, dan setengah pengangguran 9,34 juta orang.

Baca Selengkapnya
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari

Situasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.

Baca Selengkapnya
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja

Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.

Baca Selengkapnya
Daftar Lapangan Usaha yang Paling Banyak Serap Tenaga Kerja
Daftar Lapangan Usaha yang Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

Jumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi IV DPR Minta Anggaran Pertanian Ditingkatkan
Anggota Komisi IV DPR Minta Anggaran Pertanian Ditingkatkan

Menurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.

Baca Selengkapnya
BPS: Tingkat Pengangguran di Sumsel Turun di Angka 3,97 Persen
BPS: Tingkat Pengangguran di Sumsel Turun di Angka 3,97 Persen

Hasilnya TPT pada bulan Februari 2024 tercatat 3,97 persen atau turun jika dibandingkan bulan Februari 2023 yang tercatat 4,53 persen.

Baca Selengkapnya
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera

"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten: Pupuk Subsidi di Indonesia Suka Hilang saat Dibutuhkan, Beda dengan India dan Amerika Serikat
Menkop Teten: Pupuk Subsidi di Indonesia Suka Hilang saat Dibutuhkan, Beda dengan India dan Amerika Serikat

Permasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.

Baca Selengkapnya