Miris, sektor pertanian tak didukung penuh perbankan RI
Merdeka.com - Hingga saat ini dukungan industri keuangan terhadap sektor pertanian masih sangat minim. Padahal, sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbesar dibandingkan sektor lain.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta, saat ini sektor pertanian menyerap 32 persen total pekerja di Indonesia. "Ini yang terbesar dibandingkan dengan sektor lain seperti perdagangan yang hanya menyerap 23 persen," ujar Arif di Jakarta, Rabu (5/4).
Kendati mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar, namun kontribusi sektor pertanian terhadap total output nasional (PDB) hanya 14 persen. Untuk itu, sektor tersebut sangat layak mendapatkan dukungan maksimal dari perbankan.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Apa pekerjaan utama buruh Jawa di perkebunan? Mereka ini sangatlah penting untuk pengembangan perkebunan karet dan tentunya bisa menghasilkan komoditi yang berkualitas.
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
Belum besarnya dukungan itu, lanjut Arif, antara lain ditunjukkan oleh share kredit yang mengucur ke sektor pertanian. Pada 2016, sektor tersebut hanya mendapat jatah 9,24 persen dari total kredit yang disalurkan perbankan.
"Pertumbuhan kreditnya sangat lambat. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” tegasnya.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan bahwa risiko kredit di sektor pertanian sangat rendah. Kredit bermasalahnya pada 2016 hanya 2,23 persen. Sementara, NPL untuk sektor usaha non-pertanian sebesar 3,58 persen.
Dengan demikian, kualitas kredit di sektor pertanian tidak dapat dijadikan alasan kurangnya dukungan lembaga keuangan kepada sektor tersebut. Data Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan bahwa sektor di luar pertanian justru lebih berisiko.
Untuk itulah, Arif menyayangkan kurangnya perhatian terhadap sektor pertanian. Karena itulah, dia meminta agar pemerintah mendorong lembaga keuangan agar memberikan dukungan terhadap sektor pertanian, sehingga tingkat kesejahteraan di wilayah perdesaan dapat meningkat.
"Hingga saat ini kan tingkat kemiskinan di perdesaan masih selalu lebih tinggi dibandingkan di perkotaan," jelasnya.
Arif memandang bahwa dengan penerapan pembiayaan yang tepat di sektor pertanian, akan sangat membantu untuk mendorong pengurangan kemiskinan di perdesaan. Dengan demikian, akan mendorong pemerataan yang lebih baik, sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang bahkan telah menetapkan tahun 2017 sebagai tahun pemerataan.
"Pilihan mendorong pembiayaan di sektor pertanian dapat menjadi model bagus untuk pemerataan tersebut," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaPenduduk yang bekerja terdiri dari pekerja penuh sebanyak 96,39 juta orang, pekerja paruh waktu 34,12 juta orang, dan setengah pengangguran 9,34 juta orang.
Baca SelengkapnyaSituasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.
Baca SelengkapnyaHasilnya TPT pada bulan Februari 2024 tercatat 3,97 persen atau turun jika dibandingkan bulan Februari 2023 yang tercatat 4,53 persen.
Baca Selengkapnya"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca Selengkapnya