Moeldoko: Penurunan harga beras bukan karena impor
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (Purn) Moeldoko, menegaskan turunnya harga beras dan gabah di sektor pertanian bukan karena impor. Menurutnya, hal itu terjadi karena pada Febuari hingga April mendatang akan memasuki masa panen raya.
"Untuk itu yang ingin kita sampaikan kepada petani adalah sekali lagi bukan karena impor harga itu turun. Harga itu turun karena memang kita telah memasuki musim panen. Saya tegaskan harga turun karena panen raya bukan impor," jelas Moeldoko di Resto Bunga Rampei, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (6/2) malam.
Selain itu, penurunan yang terjadi, juga disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya karena melesetnya waktu panen. Selain itu juga, adanya gangguan hama serta cuaca buruk.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
"Kenapa turun? Satu, dipengaruhi produktifitas dan cuaca juga akan mempengaruhi dari segi harga," imbuhnya.
Sementara, yang terjadi sekarang, kata dia adalah harga gabah dan beras mulai mengalami penurun dari Rp 1.000 sampai Rp 1.200. "Saya mengecek terakhir dua hari yang lalu di Cipinang itu sudah mulai menurun dari Rp 400 sampai Rp 600," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga membeberkan penyebab harga bahan pangan, khususnya beras yang melambung dalam beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaBapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaKepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.295 per kilogram (kg) atau naik 2,97 persen selama Januari 2024.
Baca SelengkapnyaMendag membantah adanya penimbun beras yang menyebabkan harga beras premium meroket.
Baca SelengkapnyaJokowi mencatat, saat ini, cadangan beras di gudang Bulog mencapai 1,7 ton.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini tengah gencar membagikan bansos ke masyarakat
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaKita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga beras bisa turun," kata Jokowi.
Baca Selengkapnya