Naik 42 Persen, Produksi Migas Pertamina 2018 Capai 768.000 Barel Setara Minyak
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mencatat produksi minyak dan gas (migas) sepanjang 2018 mencapai 768.000 barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD). Angka ini 42 persen lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi migas pada 2017 yang 542.000 BOEPD.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, mengatakan produksi minyak Pertamina pada 2018 mencapai 291.000 barel per hari (bph) atau meningkat 22 persen dibandingkan realisasi 2017 yang tercatat 238.000 bph. Sedangkan, produksi gas Pertamina pada 2018 tercatat sebesar 2.763 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau melompat 57 persen dari 2017 yang 1.760 MMSCFD.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan target produksi 2018 sebesar 290.000 bph, maka realisasi produksi minyak melebihi target. Untuk gas dengan target produksi 2,782 MMSCFD hanya tercapai 99,3 persennya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
"Kenapa lifting gas tidak bisa diproduksi karena sebagian untuk power generator, untuk pompa mengangkat minyak bukan karena inefisiensi tapi kebutuhan operasi," kata Dharmawan, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (17/1).
Menurut Dharmawan, peningkatan produksi migas pada 2018, berasal dari kombinasi keberhasilan upaya meningkatkan produksi serta menahan laju penurunan produksi dari aset-aset yang sudah beroperasi.
Selain pencapaian di atas, beberapa Wilayah Kerja (WK) terminasi yang dialihkelolakan kepada Pertamina sudah masuk ke dalam sistem produksi Pertamina, antara lain WK Mahakam, WK Sanga-Sanga, WK East Kalimantan, dan WK OSES (Offshore South East Sumatera).
Sementara aset Pertamina di luar negeri yang dikelola melalui anak usaha Pertamina Internasional EP (PIEP) pada 2018 memproduksi 102.000 barel per hari minyak dan gas sebanyak 299 MMSCFD yang dihasilkan dari tiga aset utama di Algeria, Iraq, Malaysia, dan 9 negara lain.
"Kinerja hulu Pertamina menunjukkan tren positif dan akan terus dipertahankan, sebagai bukti Pertamina sebagai perusahaan energi nasional menjalankan amanah Pemerintah untuk menopang pemenuhan kebutuhan energi Nasional," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca SelengkapnyaPHR mencatat bahwa tren positif kenaikan produksi sudah terlihat sejak akhir Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaMeski Pertamina hanya menguasai 30 persen blok migas nasional, namun mampu menyumbang 68 persen migas nasional.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca Selengkapnya