Nasabah Bank BNI Korban Skimming ATM Bertambah Jadi 36 Orang
Merdeka.com - Jumlah nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang menjadi korban pembobolan saldo di rekening melalui ATM (skimming) ataupun mengalami kehilangan saldo atau terdebet menjadi 36 orang.
Sebelumnya pada tanggal 18 Januari 2020, nasabah BNI di kota itu telah melaporkan saldo rekeningnya berkurang atau terdebet, yakni sebanyak 13 orang. Pihak BNI telah mengganti seluruh uang nasabah sesuai dengan jumlah yang keluar atau terdebet.
Kepala BNI Sultra, Muzakkir, mengatakan pihaknya tetap membuka layanan khusus pengaduan bagi nasabah yang merasa menjadi korban skimming di BNI Mandonga, mulai pukul 11.00 sampai pukul 17.00 WITA.
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Apa yang dilakukan PNM kepada nasabahnya? Permodalan Nasional Madani (PNM) berangkatkan umroh Nasabah PNM Mekaar.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
"Hari ini kita menerima 23 laporan dari nasabah, sementara pada Sabtu (18/1), kami menerima aduan 13 nasabah, jadi total laporan nasabah yang kami terima sampai hari ini 36 orang," katanya dikutip Antara.
Dari laporan para nasabah yang diterima oleh pihak BNI Cabang Kendari, Muzakkir mengatakan bahwa rata-rata yang menjadi korban skimming ATM-nya memiliki chip.
Untuk diketahui, 13 orang nasabah yang menjadi korban skimming pada Sabtu (18/1), pihak BNI telah mengganti dana ke 13 nasabah itu, sementara 23 nasabah lainnya masih dalam proses pihak BNI.
Meski demikian pihak BNI tetap akan membuka layanan pengaduan khusus bagi nasabah yang menjadi korban skimming kartu ATM ataupun saldo berkurang pada, Senin (20/1) besok.
"Mulai besok, jika masih ada nasabah yang merasa terdebet rekeningnya, pelayanan khusus case skimming dilayani di kantor cabang utama BNI di Jalan Dr Moh Hatta, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sultra, samping RS Santaana," ujarnya.
WN Malaysia Pelaku Skimming di Makassar Kuras Uang Nasabah Rp105 Juta
Warga Malaysia bernama Muhammad Azmi bin Abdullah (35), tertangkap basah petugas saat tengah membobol ATM BNI dengan cara skimming di Jalan Penghibur, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Jumat (27/12). Total kerugian yang ditanggung BNI senilai Rp105.800.000.
Kapolrestabes Makassar Kombes Polisi Yudhiawan Wibisono menjelaskan, pelaku ini bekerja untuk seseorang di Malaysia berkewarganegaraan Bulgaria, yang dipanggilnya 'Bro'.
"Pelaku diberikan kartu-kartu member mirip ATM oleh warga Bulgaria di Malaysia yang dipanggilnya Bro. Kemudian pelaku mengeksekusinya di Makassar. Ini bisa diduga pembobol ATM jaringan internasional dengan cara skimming, menggunakan kartu ATM Palsu," kata Yudhiawan.
Petugas ATM BNI curiga lantaran melihat pelaku membawa banyak kartu yang berbeda dengan kartu BNI.
"Petugas BNI itu kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke posko pengamanan Natal dan tahun baru di dekat TKP. Di dompet pelaku ditemukan uang Indonesia senilai Rp5,5 juta," kata Yudhiawan.
Selanjutnya, pelaku dibawa ke Reskrim Polrestabes Makassar kemudian tim dari unit Jatanras lakukan pengembangan ke Hotel Ibis di Jalan Maipa, tempat pelaku menginap.
Dalam penggeledahan kamar pelaku, ditemukan tas berisi pakaian dan uang tunai senilai Rp100.300.000, sehingga total uang yang disita Rp105.800.000.
Polisi mengamankan barang bukti 42 kartu, satu laptop, satu tiket penerbangan, uang Ringgit berbagai pecahan, paspor dan visa wisata dan kartu SIM C dikeluarkan di Bali.
Pelaku ini berada di Makassar sejak Senin (23/12). Menggunakan maskapai penerbangan Air Asia melalui penerbangan langsung, Kuala Lumpur-Makassar. Pengakuannya, bekerja sendiri di Makassar.
Pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan disangkakan melanggar pasal 40 UU ITE No.19 Tahun 2016 junto pasal 362 KUHP, dengan ancaman 12 tahun penjara.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga melakukan pencairan kredit pada 450 debitur perorangan di Bank BNI OBO Bengkalis dilakukan pada 2020 sampai 2022.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil menguras ATM korban setelah berhasil menukar kartu.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaBank Ethiopia Alami Gangguan Sistem, Nasabah Bisa Tarik Uang Lebih Banyak dari Saldonya
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaNasabah yang mengaku korban bukan tipe masyarakat yang buta finansial.
Baca SelengkapnyaJelang Idul Fitri, banyak orang mulai menukarkan uang baru ke bank.
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaBSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca Selengkapnya