Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nilai ekspor Papua anjlok 96 persen karena Freeport tak berproduksi

Nilai ekspor Papua anjlok 96 persen karena Freeport tak berproduksi Freeport. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Simon Sapari mengatakan, ekspor Papua pada Februari 2017 turun sebesar 96,25 persen. Hal ini terjadi karena PT Freport Indonesia (PTFI) berhenti beroperasi dan mengakibatkan tidak adanya ekspor bijih tembaga dari Papua.

"Ekspor kita dalam satu bulan ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, artinya kita ketahui Freeport yang selama ini bisa berkontribusi positif untuk pendapatan negara, dalam satu bulan ini turunnya sangat drastis," ujarnya seperti ditulis Antara Jayapura, Kamis (16/3).

Dia mengatakan, penurunan ini disebabkan karena tidak adanya ekspor biji tembaga oleh Freeport, padahal di Januari 2017 kontribusi ekspornya sebesar USD 266,83 juta lalu turun 96,25 persen.

Selama ini, pendapatan ekspor Papua sebagian besar disumbang bijih konsentrat dan tembaga (HS44) yang seluruhnya dihasilkan PTFI. "Jelas ini dampaknya akan membuat deflasi di dalam ekspor bijih tembaga tersebut," katanya.

Simon pun berharap dengan data BPS tersebut, pihak-pihak yang terkait dengan peralihan kontrak karya Freeport menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) bisa segera menyelesaikannya karena dampak negatif dari kekisruhan tersebut sudah mulai nampak.

"Kita memberikan informasi ini agar pihak-pihak yang bertikai bisa mempertimbangkan karena ini mempunyai dampak yang negatif terhadap pendapatan negara. BPS hanya bisa memberikan informasi data dan hal-hal lain yang terkait kebijakan kami serahkan ke negara," ujarnya lagi.

Pada 15 maret 2016, BPS Papua melalui rilisnya mengungkapkan nilai ekspor Papua selama Februari 2017 turun drastis hingga 96,25 persen atau angkanya hanya mencapai USD 9,99 juta.

"Nilai ekspor Papua pada Februari 2017 hanya sebesar USD 9,99 juta atau mengalami penurunan hingga 96,25 persen bila dibandingkan dengan nilainya pada Januari 2017 yang sebesar USD 266,83 juta," ujar Simon.

Dia menjelaskan, penurunan tersebut dikarenakan tidak adanya ekspor konsentrat tembaga dan penurunan nilai ekspor golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) sebesar 30,34 persen.

"Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua seluruhnya berasal dari barang non migas. Ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Bade senilai USD 3,68 juta," kata dia.

Menurutnya komoditi barang yang diekspor dari golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03) adalah berupa ikan dan kepiting, sedangkan komoditi yang mempunyai nilai ekspor terbesar dari golongan Non Migas Lainnya adalah gas oksigen.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar

Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia

Volume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun

Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya

Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu

Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.

Baca Selengkapnya
Nilai Ekspor Indonesia Turun 6,65 Persen di Bulan Juni 2024
Nilai Ekspor Indonesia Turun 6,65 Persen di Bulan Juni 2024

Dua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Tekor Rp93,4 Triliun di Juli 2024
Sri Mulyani: APBN Tekor Rp93,4 Triliun di Juli 2024

APBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik

Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya