Oktober, pemerintah target kantongi data kebutuhan lahan pertanian
Merdeka.com - Hari ini sejumlah menteri bidang ekonomi menggelar rapat koordinasi (rakor) di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Rakor tersebut membahas ketersediaan lahan pertanian di dalam negeri.
Hadir dalam rapat kali ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan ulang dalam memenuhi kebutuhan lahan untuk komoditas pertanian.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Dimana program intercropping akan diluncurkan? Menurut pernyataan yang disampaikan, program tersebut akan segera diluncurkan di PTPN IV Regional III, khususnya di area replanting PSR Koperasi Produsen Mandiri Karya Maju yang terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
"Kita harus melihat lahan untuk pangan. Artinya kita harus betul-betul melakukan pendataan kebutuhan lahan untuk padi, pangan jagung, dll itu seperti apa, itu kita harus hitung ulang," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/9).
Menurutnya, pendataan ulang tersebut akan memakan waktu selama satu bulan. Nantinya data ini sebagai langkah awal menentukan program prioritas pertanian.
"Dan kalau memang kebutuhan lahannya untuk padi, umpamanya 12 juta hektare, apakah sudah ada irigasinya, kita juga buat program dan bagaimana semua pihak melihat kebutuhan-kebutuhan lahan. Untuk tebu, padi, jagung, dll," ucap Menteri Rini.
Sementara, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menambahkan ketersediaan lahan merupakan sarana penunjang, pengembangan wilayah sehingga diperlukan metode dan parameter umum untuk menghitung kebutuhan lahan.
"Bisa dengan menghitung kebutuhan menurut komoditas, bisa juga dengan menghitung kebutuhan per 1.000 penduduk. Nantinya dua pendekatan (metode dan parameter umum) bisa saling mengoreksi dan saling memperkuat," ucap Menko Darmin.
Hal senada juga disampaikan, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. Menurutnya, sebagai tahap awal, pemerintah ingin menjamin ketersediaan pangan dan menyediakan lahan yang cukup.
"Paradigma yang ada saat ini perlu diubah, kita perlu mengembalikan definisi konsep dan fungsi lahan ke jalur yang semestinya. Hak Guna Usaha harus benar-benar dimanfaatkan," tambah Menteri Sofyan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Amran terus mematangkan rencana peningkatan produksi padi di masa tanam I oktober-maret.
Baca SelengkapnyaRencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementan 2025 akan difokuskan pada empat program yakni ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaAmran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaMentan meminta jajaran kerjanya untuk secara intens mendampingi para petani di lapangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah menambah alokasi pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton untuk tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAnggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mamastikan program optimasi lahan atau Oplah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaMentan Amran mengungkapkan dalam Permentan 01 Tahun 2024, terdapat penambahan jenis pupuk bersubsidi yaitu pupuk organik.
Baca Selengkapnyaada 2023 Kementan telah mengalokasikan Embung 500 unit untuk 10.000 ha, Perpompaan 629 unit untuk 12.580 ha.
Baca Selengkapnya