Pabrik kertas hingga lensa kontak terancam gulung tikar tanpa garam
Merdeka.com - Pemerintah mengatakan garam merupakan salah satu bahan baku pokok sebagian besar industri di dalam negeri untuk menjaga roda produksi. Industri manufaktur yang mengonsumsi garam industri ini disebut sebagai sektor andalan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap banyak tenaga kerja. Oleh sebab itu perlu dijaga ketersediaan bahan bakunya.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menyatakan garam sebagai komoditas strategis, juga dapat mendukung rantai pasok dan meningkatkan nilai tambah sejumlah industri dalam negeri. Jadi, sama pentingnya dengan bahan baku lainnya seperti baja dan produk petrokimia.
"Penggunaan garam ini sangat luas, antara lain di industri kimia, aneka pangan dan minuman, farmasi dan kosmetika, hingga pengeboran minyak. Bahkan, tanpa garam, industri kertas tidak berproduksi, dan kontak lensa tidak bisa jadi," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/3).
-
Dimana garam dibuat? Sebelum sampai ke dapur Anda, garam dibuat secara alami oleh para petani di laut.
-
Dimana garam berasal? Kandungan garam ini berasal dari proses alami hujan yang memiliki sifat sedikit asam. Saat hujan jatuh ke permukaan batu, sifat asamnya akan melarutkan sejumlah kecil garam dan mineral yang kemudian mengalir ke sungai dan danau.
-
Mengapa Pertamina penting bagi perekonomian nasional? Hingga akhir Oktober 2023, Pertamina telah berkontribusi hingga Rp255,51 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta signature bonus, sebagai langkah kepatuhan Pertamina dalam pembayaran pajak dan aspek keuangan lainnya.
-
Mengapa produksi sangat penting? Tanpa produksi, dunia yang kita kenal tidak akan ada, dan pembangunan ekonomi akan stagnan.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Kenapa garam penting dalam masakan? Contohnya, garam memiliki peranan krusial dalam penentuan cita rasa; jika takarannya kurang, makanan akan terasa hambar, sedangkan jika berlebihan, hidangan bisa menjadi terlalu asin dan tidak enak untuk dinikmati.
Dia menjelaskan, sektor manufaktur yang membutuhkan garam industri sebagai bahan bakunya tersebut, telah beroperasi cukup lama di Indonesia. Bahkan ada yang sudah puluhan tahun.
"Oleh karenanya, pemerintah terus mendorong kontinuitas produksi industri nasional, karena berdampak pada lapangan pekerjaan, pemenuhan untuk pasar domestik, serta penerimaan negara dari ekspor," lanjut dia.
Menteri Airlangga mengungkapkan, kualitas garam yang digunakan oleh industri tidak hanya terbatas pada kandungan natrium klorida (NaCl) yang tinggi, yakni minimal 97 persen. Namun, masih ada kandungan lainnya yang harus diperhatikan seperti Kalsium dan Magnesium dengan maksimal 600 ppm serta kadar air yang rendah.
Standar kualitas tersebut yang dibutuhkan industri aneka pangan dan industri chlor alkali plan (soda kostik). Sedangkan garam yang digunakan oleh industri farmasi untuk memproduksi infus dan cairan pembersih darah, harus mengandung NaCl 99,9 persen.
"Jadi, pemerintah mengimpor garam untuk kebutuhan bahan baku industri-industri tersebut. Sedangkan untuk garam konsumsi, masih akan dipenuhi oleh industri garam nasional," tandas dia.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Sayangnya, Republik ini masih harus bergantung pada impor garam industri lantaran tak bisa dipenuhi dari produksi garam lokal karena adanya kebutuhan garam dengan kadar Natrium Clorida (NaCI) tinggi.
"Sudah jelas tidak bisa. Garam lokal itu tidak bisa dipakai untuk garam industri," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di Kantornya, Jakarta, Minggu (18/3).
Dia mengaku, Indonesia belum sanggup memproduksi garam industri dari produksi garam petani lokal. Terkecuali jika ada investasi besar masuk di pengolahan garam.
"Kita tidak bisa buat garam itu (industri) kalau yang rakyat ya. Kecuali ada investasi besar masuk, dia bikin teknologi modern, itu mungkin," ujarnya.
Menko Darmin menambahkan, sebetulnya sudah ada investor yang tertarik untuk menanamkan modal di industri pengolahan garam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun investasi tersebut belum terealisasi, baru rencana.
"Ada sebenarnya di NTT yag sedang diurusin. Belum jalan, baru rencana," ucapnya.
Persoalan lain, kata Menko Darmin, bukan hanya pada sisi investasi. Akan tetapi menyangkut pula masalah lahan, karakteristik laut, dan sebagainya. Daerah yang masih memungkinkan untuk dibangun pabrik pengolahan garam, ujar Menko Darmin di Madura, Jawa Timur.
"Tidak bisa kita bikin pabrik garam di Teluk Jakarta, karena lautnya sudah kotor. Laut Jawa itu sebenarnya kurang lebih sudah tercemar karena banyak sekali industri," paparnya.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaKesepahaman ini diharapkan dalam meningkatkan penyerapan garam dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaTetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri, anggaran penyelenggaraan Pilkada di seluruh kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia sebesar Rp26 triliun.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaSebagai "mother of industry" atau industri yang produknya bisa dipakai untuk bahan dasar industri lain, perusahaan baja bisa mendorong sektor lain.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menjamin pemberian insentif bagi industri khususnya manufaktur.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.
Baca SelengkapnyaGaram adalah jenis bumbu yang selalu ditambahkan dalam berbagai masakan.
Baca Selengkapnya