Pakaian bekas impor masih jadi primadona generasi zaman now Indonesia
Merdeka.com - Pakaian impor bekas yang diperdagangkan di beberapa pasar tradisional dan sudut Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, masih cukup diminati oleh masyarakat setempat. Tidak hanya orang tua, pakaian bekas impor tersebut juga digandrungi oleh anak muda yang ingin mendapatkan pakaian impor dengan harga terjangkau.
Rahmat (26), salah seorang pembeli pakaian impor, mengaku selalu memburu pakaian bekas di akhir pekan atau hari libur. "Sudah menjadi informasi umum kalau akhir pekan atau libur, banyak pakaian bekas yang di perdagangkan. Sekarang para pedagang itu menjual pakaian bekas di komplek pasar terminal Andalas," kata Rahmat seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/5).
Rahmat mengatakan, pedagang pakaian impor bekas sempat beberapa kali berpindah lokasi jualan. Sebelum para pedagang berpindah di pasar terminal Andalas, mereka memperdagangkan di pasar Liluwo. Setelah dari Liluwo, para pedagang pindah di pasar Telaga, Kabupaten Gorontalo.
-
Kenapa orang Indonesia suka pakai baju bekas impor? Tingginya Permintaan Masyarakat Indonesia Menjamurnya peredaran baju bekas karena didukung tingginya permintaan masyarakat. Terutama masyarakat yang tak mampu membeli baju baru.
-
Apa dampak baju bekas impor? Meski memiliki dampak negatif, baik dari segi kesehatan dan perekonomian, aktivitas thrifting masih digemari sebagian masyarakat.
-
Siapa yang lebih rentan terkena penyakit dari baju bekas? Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti orang lanjut usia, anak-anak, atau individu dengan penyakit autoimun. Mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah lebih rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh mikroba yang mungkin menempel pada pakaian bekas.
-
Kenapa pakaian bekas jadi sarang penyakit? Kulit manusia secara alami dilapisi oleh jutaan bakteri, jamur, dan virus, yang secara kolektif disebut sebagai mikrobioma kulit. Setiap kali kita mengenakan pakaian, mikroba-mikroba ini berpindah ke serat kain yang kita pakai. Menurut Dr. Primrose Freestone, dilansir dari Science Alert, 'pakaian dapat menjadi reservoir penting bagi banyak penyakit menular.'
-
Gimana caranya baju bekas impor masuk ke Indonesia? Baju bekas impor paling banyak diselundupkan dari Malaysia ke wilayah pesisir timur Pulau Sumatera di Selat Malaka. Rute penyelundupan pakaian bekas impor kebanyakan berasal dari Port Klang Malaysia, tetapi asalnya dari negara maju dan 4 musim, yang cenderung selalu berganti model dan jenis baju. Akibatnya banyak baju yang terbuang.
-
Apa aja jenis penyakit yang bisa menular lewat baju bekas? Studi yang dilakukan di beberapa pasar pakaian bekas menunjukkan bahwa mikroba patogen seperti Staphylococcus aureus (penyebab infeksi kulit dan darah), Salmonella, E. coli, serta virus seperti norovirus dan rotavirus dapat hidup pada pakaian yang terkontaminasi.
Selain Rahmat, ada juga Ibrahim (42) yang selalu membeli pakaian bekas. Dia mengaku dengan membeli pakaian bekas laik pakai tersebut, bisa menghemat pengeluaran.
"Kalau beli di toko, mahal harganya. Dengan harga yang sama, saya bisa mendapatkan dua sampai tiga lembar pakaian di pasar, dibandingkan di toko pakaian," kata Ibrahim.
Rahmat dan Ibrahim sama-sama mengaku tidak takut terkena berbagai macam penyakit kulit karena menggunakan pakaian bekas. Terlebih pakaian itu berasal dari luar negeri. Ibrahim mengaku sudah lama menggunakan pakaian bekas tersebut, namun sampai dengan hari ini, belum terkena penyakit kulit yang banyak orang perbincangkan.
"Saya selalu merendam pakaian bekas sebelum dicuci bersih, agar aman dimanfaatkan."
Sementara itu, Angga yang merupakan salah seorang penjual mengaku pakaian impor bekas ini diambil dari Makassar, yang sebelumnya para pengusaha menerima pasokan dari luar negeri. "Kami hanya ambil dari pengusaha sebelumnya, dan kami jual lagi di Gorontalo."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru ungkap bahwa kebiasaan thrifting baju bekas bisa menjadi sarana penyebaran penyakit menular.
Baca SelengkapnyaBukan hanya berisikan sampah, ternyata juga terdapat ragam baju yang sudah tak diminati oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaMomen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPelaku IKM tekstil sudah kehabisan napas terhadap maraknya impor pakaian bekas (thrifting) yang membanjiri pasar Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnggota Banggar DPR, Muhammad Nasir Djamil menyinggung, soal kemiskinan di Indonesia
Baca SelengkapnyaKebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.
Baca SelengkapnyaTeten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan menghentikan penyelundupan pakaian bekas dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaHal ini membuatnya shock karena jaket kampus di Indonesia bisa sampai Amerika.
Baca SelengkapnyaPakaian impor ilegal tidak terdapat kode produksi dari negara pembuat. Selain itu, pakaian anak impor ilegal juga tidak dilengkapi bahasa Indonesia.
Baca Selengkapnya