Pasar Otomotif RI Cerah, Perusahaan Pembiayaan Terbitkan Obligasi untuk Tambah Modal
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini didukung investasi pemerintah serta konsumsi masyarakat. Di samping itu, pertumbuhan pasar otomotif Indonesia masih menjanjikan sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN.
Penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 887.202 unit sedangkan penjualan motor di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 5.057.516 unit.
Melihat data ini, perusahaan pembiayaan otomotif, PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia (MPM Finance) akan menghimpun dana melalui penawaran umum obligasi berkelanjutan tahap I tahun 2022 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp600 miliar.
Direktur Keuangan JACCS MPM Finance Indonesia, Hajimu Yukimoto menjelaskan, upaya itu merupakan penerbitan obligasi kedua perseroan setelah penerbitan perdana pada 2019, sebagai strategi pendanaan dalam melakukan diversifikasi bisnis.
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja, yaitu untuk kegiatan pembiayaan, sewa pembiayaan dan anjak piutang sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki perseroan berdasarkan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku," kata Hajimu Yukimoto di Jakarta, Kamis (21/7).
Terkait dengan hal tersebut, perusahaan menilai industri pembiayaan masih berprospek sangat baik karena pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 3,69 persen pada 2021.
Dalam masa transisi pandemi menuju pemulihan, perseroan berencana melakukan diversifikasi pendanaan baik melalui pinjaman perbankan dalam dan luar negeri, penerbitan obligasi, serta penerbitan surat utang jangka menengah.
Perseroan juga memiliki dukungan kuat dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk sehubungan dengan pembiayaan sepeda motor baru merek Honda dan dukungan keuangan JACCS Co.,Ltd. (JACCS) untuk mendapatkan sumber dana dengan biaya yang kompetitif.
Seri Obligasi
Terkait dengan obligasi, akan terdiri dalam tiga seri yaitu seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, seri B berjangka waktu tiga tahun, dan seri C berjangka waktu lima tahun. Obligasi juga ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok dan dijamin dengan jaminan khusus berupa fidusia atas piutang lancar dengan nilai jaminan sekurang-kurangnya 100 persen dari nilai pokok obligasi terutang.
Adapun bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi, sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 10 November 2022 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo adalah tanggal 20 Agustus 2023 untuk Seri A, 10 Agustus 2025 untuk Seri B dan 10 Agustus 2027 untuk Seri C
Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan AA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dalam rangka penerbitan obligasi tersebut.
Masa penawaran awal (book building) dilakukan pada 20– 26 Juli 2022, dan masa penawaran umum diselenggarakan pada 2 – 5 Agustus 2022. Sedangkan perkiraan tanggal penjatahan pada 8 Agustus 2022, dan perkiraan pembayaran sekaligus distribusi obligasi pada 10 Agustus 2022. Obligasi juga tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 11 Agustus 2022.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka kredit kendaraan bermotor naik ditengah penurunan penjualan kendaraan motor dan mobil.
Baca SelengkapnyaPasar Roda Dua Makin Bergairah, Penjualan Motor Naik 20,6 Persen Pada Mei 2024
Baca SelengkapnyaAstra Financial sebagai perusahaan kredit kendaraan bermotor mencatat transaksi Rp 711 miliar di hari ke-4 GIIAS. Tumbuh 52 persen!
Baca SelengkapnyaMenteri Perindustrian Agus Gumiwang menekankan bahwa ekspor sangat krusial untuk meningkatkan reputasi industri otomotif Indonesia di tingkat global.
Baca SelengkapnyaJepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaPelayanan pembiayaan kendaraan dari FIF Astra kian menanjak. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaGairah Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik Indonesia Juli 2024 dipimpin BYD Seal, dengan total 1.290 unit, menggeser Omoda E5 yang terpuruk.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 terus turun jadi berkisar 1 juta unit.
Baca Selengkapnya