Paus Fransiskus Dukung Aksi Menteri Susi Pudjiastuti Dalam Menjaga Laut Indonesia
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Vatikan, mendapat kesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus pada Rabu sore (12/12). Pada kesempatan tersebut Paus memberinya sebuah medali kenang-kenangan.
"Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan rasa terimakasih atas pernyataan semacam fatwa beliau dalam memerangi illegal fishing yang disampaikan dalam konperensi di Bali belum lama ini," ujar Menteri Susi.
Dukungan resmi Paus tersebut dibacakan Duta Besar Vatikan di Jakarta, Uskup Agung Piero Piopo, ketika berpidato dalam Our Ocean Conferrence di Nusa Dua, Bali, bulan Oktober lalu.
-
Bagaimana Paus mendukung kemerdekaan Indonesia? Paus lantas mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka dan terbebas dari penjajah setelah pembacaan proklamasi di tanggal 17 Agustus 1945.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Indonesia? Diketahui, Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
-
Apa saja kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia? Paus Fransiskus akan melakukan sejumlah kegiatan selama berkunjung ke Indonesia. Mulai dari, bertemu Jokowi di Istana Merdeka pada 4 September 2024 hingga menggelar Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 September 2024.
-
Kenapa Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia? Menurut Ma’ruf, kunjungan Paus ke berbagai negara bisa menjadi salah satu upaya tokoh besar membantu menghentikan peperangan yang terjadi di berbagai negara di dunia.
-
Kenapa Paus memuji Jokowi? 'Presiden ke mana-mana selalu mengenalkan (calon) presiden terpilih dan tadi secara khusus Paus mengatakan ini adalah tradisi yang bagus, ada seorang presiden yang akan mengakhiri jabatannya memperkenalkan presiden yang akan datang,' kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (4/9).
-
Apa tujuan Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau keamanan dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan menjadi lokasi Misa Agung bersama Paus Fransiskus, Rabu (4/9) sore.
Menteri Susi juga menjelaskan, selain memberikan dukungan moral untuk pemerintah Indonesia dalam memerangi kejahatan maritim dan perikanan, sebagai pemegang tahta suci Vatikan dan pimpinan umat Katolik sedunia, Paus juga memberikan dukungan spiritual.
"Beliau mengatakan akan terus berdoa dan berdoa demi kebaikan negeri kita," kata Menteri Susi yang sekaligus mengundang secara lisan Paus agar berkunjung ke Indonesia.
Menteri Susi menyampaikan harapannya terkait peran aktif berbagai negara dalam menanggulangi pencurian ikan (illegal fishing). Menteri Susi menilai, tindak pencurian ikan tidak hanyak sebatas pada pencurian ikan, namun juga terdapat kejahatan lainnya, yakni penyelundupan narkoba, perbudakan, dan berujung pada aktivitas perdagangan manusia (human trafficking).
Menteri Susi memandang, Vatikan sebagai panutan yang mengikat secara moral dapat mengajak para pemimpin dunia peduli terhadap tindakan kejahatan transnasional tersebut. "Apa yang diannounce oleh Vatikan biasanya menjadi patokan mengikat secara moral, saya harapkan pemimpin-pemimpin dunia jadi lebih aware dengan adanya perbudakan, perdagangan manusia di industri perikanan tangkap di laut," jelas Menteri Susi.
Menteri Susi pun berharap, Vatikan dapat meng-address isu lingkungan tentang kerusakan laut, selain perdagangan manusia dan perbudakan. "Jadi pencurian ikan itu bukan sekadar pencurian tapi juga tentang perdagangan manusianya juga tentang perbudakannya. Karena banyak anak-anak yang dipekerjakan atau ABK-ABK yang dipekerjakan di atas kapal itu, mereka tidak punya banyak pilihan," tambahnya.
Indonesia, lanjut Menteri Susi, salah satu pemasok ikan bagi negara yang melakukan tindak illegal fishing. Dia menyontohkan apa yang terjadi di Benjina, merupakan salah satu sejarah buruk industri perikanan Indonesia. Hal tersebut telah menjadi perhatian bagi Vatikan, yang disampaikan langsung oleh Duta Besar Vatikan saat menghadiri Our Ocean Conference 2018, Oktober lalu.
"Itu menjadi satu announcement global bahwa Vatikan itu sudah address isu ini. Bahwa isu ini bukan isu main-main lagi," jelas Menteri Susi.
Menteri Susi pun menaruh harapan besar pada keterlibatan Vatikan dalam mengusung isu antisipasi kejahatan dalam industri perikanan. "Ini harus menjadi perhatian kita semua, dan Vatikan sudah sangat betul meng-address ini. Dan saya berharap kalau Vatikan sudah bersuara, berarti mendapat perhatian para pemimpin dunia untuk memperhatikan bahwa di laut lepas sana ada pelanggaran Hak Asasi Manusia dari perdagangannya, dari kerja paksa, atau perbudakan," ungkap Menteri Susi.
Paus Fransiskus menyampaikan kepada Menteri Susi, dirinya akan selalu mendukung kebijakan dan aksinya dalam mengangkat isu human trafficking pada tindak pencurian ikan. "Dia bilang akan terus berdoa dan memberikan support-nya terutama dengan doa. 'I will continue pray for you and your country'," ungkap Menteri Susi meniru apa yang disampaikan Paus Fransiskus.
Usai bertemu dengan Paus Fransiskus, Menteri Susi didampingi Dubes Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Antonius Agus Sriyono kemudian bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Secretary for Relations with States of The Holy See) Vatikan, Mgr.Paul Gallagher di Gedung Secretary of State dalam Istana Kepausan. Menteri Susi menyampaikan ketertarikan Paul untuk mendorong upayanya untuk menaruh perhatian khusus pada kasus human trafficking yang terjadi dalam industri perikanan.
"Kita kan melihat Vatikan sebagai bagian portofolio masyarakat dunia yang sangat besar. Masyarakat katolik kan juga seluruh dunia besar. Moral announcement yang tentang human trafficking, human rights, kencang disuarakan oleh mereka kan, pasti pemimpin dunia akan beda," jelas Menteri Susi.
Menteri Susi Pudjiastuti juga mengaku kagum karena Menlu Gallagher ternyata sangat mengikuti perkembangan isu kelautan dan perikanan dari ihwal kejahatan kapal-kapal asing, termasuk di dalamnya ada penyelundupan narkoba hingga perbudakan manusia. "Pengetahuan beliau sangat uptodate dan dukungan politik Vatikan sangat kita butuhkan guna menggelorakan isu ini agar mendapat perhatian serius PBB," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedatangan Paus Fransiskus membuat Luhut mengingat kembali momen kunjungan Paus Santo Yohanes Paulus II ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus akan melanjutkan kunjungan apostoliknya ke Papua Nugini, sebagai salah satu tujuan tur Asia-Pasifik.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan kedatangan Bapak Suci merupakan momen penting dan penuh makna untuk kedamaian serta toleransi antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaToleransi antar-umat beragama di Indonesia bisa menjadi semakin kuat dan menjadi contoh dalam mengelola perbedaan bagi dunia Internasional.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyampaikan menyampaikan banyak hal dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenag menyampaikan bahwa kunjungan ini harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian.
Baca SelengkapnyaPaus mengungkapkan hidup takkan berguna bila manusia mengalami sesuatu yang berbeda daripada apa yang dia ceritakan kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok 3 Uskup Roma yang gelar lawatan ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMa’ruf juga menyaMpaikan terima kasih pada Paus lantaran memilih Indonesia menjadi salah satu negara yang dikunjungi.
Baca SelengkapnyaKedatangan Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik dunia, di Indonesia itu merupakan peristiwa yang sangat dinantikan terutama oleh umat Katolik.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan Indonesia dan Vatikan berkomitmen untuk sama-sama menyebarkan semangat perdamaian dan toleransi di tengah dunia
Baca Selengkapnya