Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembangunan di Atas Pulau Reklamasi Butuh Biaya Besar

Pembangunan di Atas Pulau Reklamasi Butuh Biaya Besar Foodstreet di Pulau Reklamasi. ©2019 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Izin ekspor pasir laut Indonesia yang diterbitkan pemerintah menuai kritik tajam dari pegiat lingkungan dan sebagian besar kelompok masyarakat. Sebelum ekspor pasir laut dihentikan tahun 2003, Indonesia merupakan eksportir pasir laut terbesar untuk Singapura.

Lantas, apakah pasir laut memiliki nilai ekonomi tinggi ?

Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Karumpa menyampaikan, jika dilihat dari sisi ekonomi membangun satu konstruksi di atas lahan hasil timbunan pasir laut, membutuhkan biaya lebih besar.

Hal ini disebabkan kandungan garam pada pasir laut sangat tinggi yang dapat menyebabkan oksidasi dan juga karat di tulangan beton bangunan. Jika kadar kadar semakin tinggi, hal terburuk yang akan terjadi adalah sekatan pada beton bisa lepas dan berpotensi ambruk.

Belum lagi konstruksi yang dibangun di atas lahan hasil reklamasi, wajib menggunakan material khusus seperti semen tipe Portland Tipe V. Semen ini memiliki kriteria anti sulfat dengan kadar di atas 0,2 persen.

Andi menyebutkan, semen ini juga biasa dipakai untuk satu konstruksi yang dibangun di area rawa-rawa, air laut, pantai, kawasan pertambangan hingga pembangkit listrik tenaga nuklir.

"Sebagai contoh jika membangun dengan pasir kali umur bangunan bisa 40 tahun jika dengab pasir laut hanya 25 tahun, otomatis harus investasi lagi setelah 25 tahun. Dan juga untuk mencapai kekuatan yang sama harus pakai kadar semen yang lebih tinggi (high cost) dan ini mahal harganya," ujar Andi menjelaskan kepada merdeka.com, Rabu (31/5).

Penggunaan pasir laut untuk material bangunan sangat tidak direkomendasikan, karena dapat menyebabkan sekatan antara beton dan baja tulangan melemah seiring waktu. Parahnya, sekatan bisa lepas jika besi beton tingkat karatnya semakin tinggi.

"Karena friksi yang rendah dengan komposisi yang sama akan dihasilkan mutu yang lebih rendah, bisa down 12-15 persen jika dibanding dengan pasir kali," pungkasnya.

Risiko lainnya atas pembangunan di atas reklamasi pasir laut adalah rentan terhadap settlement dan juga likuifasi. Dengan demikian, pembangunan di atasnya harus dibarengi dengan soil investigation dan kajian mekanika tanah yang lengkap untuk menghindari risiko gagal struktur tanah.

Bagi Andi, yang dikhawatirkan kontraktor saat membangun sebuah konstruksi pada lahan hasil reklamasi pasir laut adalah struktur tanah yang gagal menahan beban. "Jadi bukan soal struktur bangunannya," pungkasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Ungkap Urgensi Proyek Giant Sea Wall yang Butuh Anggaran Rp700 Triliun
Airlangga Ungkap Urgensi Proyek Giant Sea Wall yang Butuh Anggaran Rp700 Triliun

Menko Airlangga menyebut keberadaan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di sejumlah wilayah pesisir sangat penting.

Baca Selengkapnya
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik

"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.

Baca Selengkapnya
Rumah Kontrakan Dekat IKN: Dulu Rp5 Juta Per Tahun, Kini Naik Jadi Rp125 Juta Per Tahun
Rumah Kontrakan Dekat IKN: Dulu Rp5 Juta Per Tahun, Kini Naik Jadi Rp125 Juta Per Tahun

Rata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bangun Proyek Tanggul Raksasa Giant Sea Wall Pulau Jawa, Habiskan Biaya Rp778 Triliun
Pemerintah Bangun Proyek Tanggul Raksasa Giant Sea Wall Pulau Jawa, Habiskan Biaya Rp778 Triliun

Terdapat 3 tahapan pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa yang akan dikerjakan.

Baca Selengkapnya
Kerugian Akibat Banjir Rob Jakarta Mencapai Rp2,1 Triliun per Tahun
Kerugian Akibat Banjir Rob Jakarta Mencapai Rp2,1 Triliun per Tahun

Kenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi

Baca Selengkapnya
Airlangga Ungkap Urgensi Proyek Tanggul Laut Raksasa Senilai Rp700 Triliun
Airlangga Ungkap Urgensi Proyek Tanggul Laut Raksasa Senilai Rp700 Triliun

Proyek tanggul laut raksasa yang sesungguhnya berada di Semarang-Demak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bongkar Anggaran Rumah, Prabowo: Budaya Kita Suka Mark Up Jadi Tak Usah Tipu-Tipu
VIDEO: Bongkar Anggaran Rumah, Prabowo: Budaya Kita Suka Mark Up Jadi Tak Usah Tipu-Tipu

Prabowo siap menggelontorkan dana sebanyak Rp150 triliun untuk proyek tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Bangun Jalan Tol dan Jalur Kereta di Atas Giant Sea Wall Bekasi dan Serang
Pemerintah Bakal Bangun Jalan Tol dan Jalur Kereta di Atas Giant Sea Wall Bekasi dan Serang

Pemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Pertamina: Biaya Sewa Kantor Rp328 Miliar untuk Seluruh Pertamina Grup
Klarifikasi Pertamina: Biaya Sewa Kantor Rp328 Miliar untuk Seluruh Pertamina Grup

Lokasi gedung yang disewa Pertamina itu juga tersebar di berbagai titik ibu kota Jakarta.

Baca Selengkapnya
Prabowo Optimis Pemerintahannya Akan Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN
Prabowo Optimis Pemerintahannya Akan Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan investor, pakar ekonomi, dan perwakilan negara asing yang menghadiri Qatar Economic Forum

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ingin Kembangkan Energi Panas Bumi, Tapi Terganjal Ini
Pemerintah Ingin Kembangkan Energi Panas Bumi, Tapi Terganjal Ini

Sumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit
Prabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit

Penugasan ini diberikan lantaran Prabowo menilai pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya