Pembangunan Ibu Kota Nusantara Ancam Pertumbuhan Ekonomi 2022 Tak Capai Target
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi 2021 tercatat sebesar 3,69 persen. Angka yang cukup baik setelah pada 2020 terkontraksi -2,07 persen akibat pandemi Covid-19.
Ekonom INDEF, Eko Listiyanto menilai, tren pemulihan ekonomi diprediksi masih akan terus berlanjut. Hanya saja, dia khawatir capaian pertumbuhan ekonomi yang sudah positif ini membuat pemerintah terlena dan kehilangan fokus melanjutkan pemulihan ekonomi.
Hal ini tercermin dari wacana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Menurutnya, rencana tersebut bisa mengalihkan fokus pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,2 persen di tahun ini.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
"Muncul wacana pembangunan IKN (tahun ini) APBN ini pasti bakal dicuil ke sana," kata Eko di Jakarta, Rabu (9/2).
Padahal, kata Eko, 2022 merupakan kesempatan terakhir pemerintah untuk memaksimalkan pemulihan ekonomi. Di tahun ini juga pemerintah memiliki kesempatan untuk pelebaran defisit APBN di atas 3 persen.
Sementara, di 2023 akan banyak berbagai macam agenda yang mengganggu fokus pemerintah. Salah satunya memasuki tahun politik untuk persiapan pemilu dan pilpres 2024.
"Tahun depan itu sudah masuk tahun politik, kesempatannya (pemulihan ekonomi) kalau bisa dicapai tahun ini," kata dia.
Kontribusi IKN Dipertanyakan
Senada, Ekonom INDEF lainnya , Rizal Taufiqurrahman juga berpendapat yang sama. Fiskal yang digelontorkan pemerintah seharusnya digunakan untuk berbagai kegiatan yang efektif.
Lahirnya UU IKN beberapa waktu lalu memungkinkan ada alokasi dari APBN untuk pembangunan IKN. Sementara, pembangunan tersebut masih disangsikan kontribusinya dalam masa pemulihan ekonomi.
"Ini tentu akan merubah fokus atau konsentrasi perbaikan dan percepatan ekonomi kita," kata dia.
Rizal meminta pemerintah kembali mempertimbangkan pembangunan IKN. Menurutnya, yang harus dilakukan pemerintah saat ini menjalankan program yang bisa mendorong perekonomian pasca pandemi.
Akibat pandemi, pemerintah harus memutar otak untuk mendorong berbagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan nilai tambah. Sehingga tahun ini pemerintah bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi yang selalu meleset sejak tahun 2015.
"Target pemerintah selama 7 tahun tidak pernah terpenuhi, makanya pemerintah harus fokus pada pemulihan ekonomi dulu," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan angka pada proyeksi tahun 2024 merupakan bentuk antisipasi pemerintah terhadap kondisi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca Selengkapnya