Pemerintah Beri Bantuan Operasional dan Proses Belajar Online Pesantren Rp2,5 T
Merdeka.com - Pemerintah menganggarkan dana senilai Rp2,5 triliun untuk memberikan bantuan adaptasi kebiasaan baru di pesantren. Dana tersebut akan disalurkan dalam bentuk bantuan operasional dan pembelajaran daring di pesantren.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan anggaran tersebut nantinya akan disalurkan kepada ribuan lembaga pendidikan pesantren. Saat ini, terdapat 262.255 lembaga pendidikan yang terdata di Kementerian Agama.
"Varian lembaga di pesantren ini memang besar sekali dan inilah yang akan kita bantu meskipun bantuannya tidak terlalu besar tetapi ketika diakumulasi jumlahnya jadi terlihat besar," kata Amin dalam Media Briefing: Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Pesantren secara virtual, Jakarta, Kamis (16/7).
-
Siapa yang mendapat manfaat dari pondok pesantren? Maidi mengatakan, pondok pesantren itu diperuntukkan bagi anak-anak yatim di Kota Madiun.
-
Bantuan apa yang diberikan Kementan? Kementan Salurkan Bantuan 2,3 Ton Pangan Untuk Masyarakat Papua Terdampak Cuaca Ekstrem Kementerian Pertanian (Kementan) merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia.
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Siapa yang bisa membantu anak betah di pesantren? Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pihak pesantren untuk membantu anak beradaptasi dan merasa lebih diterima di pesantren.
-
Apa yang dikembangkan Pemkot Bontang usai pandemi? Cara Pemkot Bontang Kembangkan UMKM Usai Pandemi Covid-19 Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Kenapa hasil penjualan melon digunakan untuk membangun pondok pesantren? Uang yang dihasilkan sepenuhnya digunakan untuk pembangunan pondok pesantren.
Secara khusus ada 28.231 lembaga pendidikan pesantren yang akan menerima manfaat dari program bantuan operasional tersebut. Anggaran yang disalurkan melalui pesantren sebanyak Rp645,7 miliar.
Amin menjelaskan, tidak semua lembaga pesantren mendapatkan dana bantuan yang sama. Mereka terbagi menjadi 3 golongan kategori yakni pesantren besar, pesantren sedang dan pesantren kecil.
Kategori pesantren besar mendapatkan dana sebesar Rp111,75 miliar. Anggaran ini akan dibagikan kepada 2.235 pesantren yang masing-masing mendapatkan Rp50 juta. Lalu, kategori pesantren sedang mendapat anggaran sebesar Rp161,28 miliar. Anggaran ini akan dibagikan kepada 4.32 pesantren yang masing-masing mendapatkan Rp40 juta.
Sedangkan kategori pesantren kecil mendapat anggaran Rp327,65 miliar. Anggaran ini akan dibagikan kepada 14.906 pesantren yang masing-masing mendapatkan Rp25 juta.
Dana yang disalurkan pemerintah ini nantinya dapat dipergunakan untuk kebutuhan menjalankan protokol kesehatan di lingkungan pesantren. Misalnya untuk membeli masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer, thermal scanner, penyemprotan desinfektan, alat kebersihan dan mobile wastafel.
Anggaran ini juga dipersilakan untuk membiayai air bersih, listrik dan keamanan. "Diutamakan untuk pesantren yang sudah kembali memulai pelajaran," kata Amin.
Sementara itu, 62.153 Lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah mendapatkan anggaran Rp621,5 miliar. Lalu sebanyak 112.008 lembaga pendidikan Alquran mendapatkan dana Rp1,12 triliun. Dari jumlah dana tersebut, masing-masing lembaga mendapat bantuan sebesar Rp10 juta.
Bantuan untuk Pembelajaran Online
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan pembelajaran daring bagi peserta selama 3 bulan masing-masing Rp5 juta per bulan. Total anggaran untuk 14.115 lembaga ini sebesar Rp211,73 triliun.
Anggaran ini dapat digunakan untuk pembelajaran daring bagi pesantren yang belum memulai aktivitas belajar mengajar. Dana ini boleh digunakan untuk membeli paket data internet, kabel, mikrophone, clip on mic, lampu dan kebutuhan lain yang relevan.
"Diutamakan untuk pesantren yang masih tutup," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program tersebut, lanjutnya, merupakan bentuk kerjasama Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Baca SelengkapnyaBeasiswa diberikan kepada pelajar SD hingga SMP yang ada di Banten.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya transfer daerah dari APBN 2024 juga sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik di daerah.
Baca SelengkapnyaPesantren harus memberikan pengajaran kepada para santri tentang bidang ilmu pengetahuan umum lainnya
Baca SelengkapnyaSementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi belanja terbesar digunakan untuk belanja non kementerian/lembaga (KL) senilai Rp527,4 triliun.
Baca SelengkapnyaGubernur Kaltim Isran Noor menilai program beasiswa adalah investasi jangka panjang
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami perubahan Rp1.150.000.000.000 dari anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan DPR berkomitmen untuk terus mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar minimal 20 persen dari APBN.
Baca SelengkapnyaKementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.
Baca Selengkapnya