Pemerintah diminta tak batasi produksi mobil berbahan bakar minyak di 2040
Merdeka.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk mengembangkan mobil listrik di dalam negeri. Namun, pemerintah diminta tidak perlu buru-buru dalam pengembangan mobil listrik, salah satunya dengan membatasi produksi mobil berbahan bakar di tahun 2040.
"Ada yang namanya mobil listrik untuk kemudian hari. Ada (mobil) cobastion engine yang masih berjalan. Yang kita harapkan jangan mematikan industri yang sudah ada. Katanya (pembatasan mobil bahan bakar) akan di tahun 2040," ungkap Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi, di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
"Ada beberapa negara (yang komit gunakan mobil listrik) seperti Belgia, saya akui sedang bergerak ke sana, tapi Belgia bukan negara penghasil otomotif. Dia hanya pemakai," lanjut Yohanes.
-
Mengapa Toyota berhati-hati dalam kebijakan mobil listrik? Berdasarkan alasan ini, Toyota selalu berhati-hati dalam merumuskan kebijakan mengenai kendaraan listrik.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Kenapa tidak boleh langsung mematikan mobil? Jika mobil langsung dimatikan, distribusi pelumas ke bagian mesin akan terhenti. Selain tidak baik, hal ini berpotensi merusak komponen-komponen penting yang ada pada bagian mesin.
Dia mengatakan saat ini performa industri mobil dalam negeri sedang baik. Menurut dia, ide untuk membatasi mobil bahan bakar ini bisa berdampak negatif pada industri mobil dalam negeri.
Dengan dibatasinya produksi mobil berbahan bakar minyak di 2040, dikhawatirkan akan mengurangi jumlah investor. Sehingga, dia meminta agar produsen mobil tetap bisa memproduksi mobil berbahan bakar minyak sekaligus membuat mobil listrik.
"Saat ini punya 1,2 juta orang yang kerja (di industri otomotif). Kita punya ekspor yang besar. Jangan diberhentikan dulu kalau ini (mobil listrik) sudah menjanjikan dan ini jadi silakan enggak apa-apa," tegasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Baca SelengkapnyaPM Inggris Rishi Sunak memundurkan kebijakan larangan penjualan mobil bensin dan diesel baru, dari 2030 menjadi 2035.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini merupakan bagian dari komitmen Inggris untuk menjaga lingkungan dan memastikan keberlanjutan hidup di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaIndustri kendaraan listrik di Tiongkok berkembang dengan sangat pesat
Baca SelengkapnyaAlasannya, itu dinilai bakal mengganggu sistem kelistrikan yang sudah terbangun saat ini.
Baca SelengkapnyaKebijakan pengenaan bea masuk atau pajak impor untuk completely built up (CBU) mobil listrik 0 persen diharapkan bisa dikeluarkan tahun ini.
Baca SelengkapnyaSangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Baca SelengkapnyaPemerintah memutuskan untuk menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaSehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.
Baca SelengkapnyaPenurunan target ini menjadi sorotan, terutama mengingat semakin ketatnya persaingan di pasar EV
Baca SelengkapnyaMerek otomotif Volvo resmi stop produksi mobil mesin diesel mulai tahun depan. Volvo punya visi hanya menjual mobil listrik pada 2030.
Baca Selengkapnya