Pemerintah Sebut Pertumbuhan Wisata Halal Jadi Paling Pesat di Indonesia dan Dunia
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata mencatat, beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri wisata halal menjadi yang terbesar di sektor pariwisata. Catatan Kemenpar, pertumbuhan industri wisata halal dunia pada 2018 menjadi yang terbesar dari sektor pariwisata dengan kunjungan wisatawan muslim mencapai 140 juta.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Area I Jakarta-Banten Kemenpar, Wastutik, mengatakan pada 2026 ditargetkan kunjungan wisatawan muslim akan mencapai 230 juta dengan transaksi pembelanjaan hingga USD 180 miliar.
"Pertumbuhan wisata halal Indonesia di 2018 mencapai 42 persen. Sedangkan terget kunjungan wisatawan halal dunia ke Indonesia di 2019 sejumlah 5 juta atau tumbuh 42 persen, jika dibandingkan tahun lalu sejumlah 3,5 juta," ujar Wastutik, usai Sosialisasi, Desain Strategi dan Rencana Aksi Pengembangan Pariwisata Halal di Malang Raya, kemarin.
-
Siapa yang mengembangkan wisata halal di Indonesia? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan wisata halal? Wisata halal adalah layanan amenitas, atraksi, dan aksesibilitas yang ditujukan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan muslim.
-
Bagaimana Lombok jadi wisata halal? Sejumlah destinasi dan akomodasi wisata di wilayah ini telah mengutamakan kehalalan pada setiap layanannya.
-
Mengapa Jawa Timur mendapat porsi terbesar dari target pergerakan wisatawan nasional? Dari target tersebut, Provinsi Jawa Timur mendapatkan porsi terbesar yakni sejumlah 238,8 juta pergerakan wisatawan atau hampir 20% dari target nasional.
-
Kenapa Aceh dianggap wisata halal terbaik? Faktanya, pada tahun 2016 Aceh berhasil mendapatkan penghargaan sebagai World Best Airport for Halal Travellers dan World Best Halal Cultural Destination dari World Halal Tourism Award.
-
Apa wisata Palembang yang paling terkenal? Wisata Palembang yang pertama adalah Jembatan Ampera.
Kota Malang membidik wisatawan asal Timur Tengah dengan melakukan pemetaan atau klasifikasi mulai dari pasar, mal, destinasi hingga kuliner yang mendukung wisata halal. Pemerintah kota menargetkan kunjungan wisatawan Timur Tengah ke Kota Malang tumbuh dua angka pada 2019.
"Kita sudah mulai memetakan, dan terus bekerjasama dengan halal center di bawah lima perguruan tinggi di Malang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni.
Ida mengatakan saat ini wisatawan asal Timur Tengah ke Kota Malang masih di bawah 10 persen. "Secara umum, kunjungan wisman ke Malang mencapai 11.000, dan untuk wisnus 6.000. Mudah-mudahan kalau kita tergetkan 10 persen, ya tinggal nambahin saja. Tapi biasanya realisasinya 20 persen, tergantung situasi," jelas Ida.
Walikota Malang Sutiaji mengapresiasi Kementerian Pariwisata yang telah menetapkan Malang sebagai 10 destinasi wisata halal unggulan di Indonesia. Karena itu, pihaknya semakin siap mengembangkan pariwisata halal di wilayah Malang Raya.
"Ini yang menjadi pelecut kami untuk mempercepat pengembangan wisata halal di Malang Raya," kata Sutiaji.
Kota Malang telah bekerja sama dengan lima perguruan tinggi guna melakukan pembinaan sekaligus memfasilitasi UMKM kuliner dan hotel. Lewat pendampingan tersebut, diharapkan bisa mempercepat proses sertifikasi halal. "Kami sudah siapkan laboratorium halal di lima perguruan tinggi, dan sudah kita petakan," jelasnya.
Sementara, Wastutik menambahkan Malang Raya telah menyatakan kesiapannya dalam mengembangkan pariwisata halal. Terlihat dari beberapa persyaratan yang telah dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, salah satunya terkait laboratorium sertifikasi halal.
"Malang sudah mempunyai laboratorium sertifikasi halal di lima perguruan tinggi, ini lah yang menjadi tolak ukur kami untuk menilai kesiapan dari Pemkot Malang dalam mengembangkan wisata halal," terangnya.
Wastutik berharap desain dan strategi rencana aksi yang telah disusun oleh Kemenpar dan stakeholder dapat memahami arah dan kunci keberhasilan pariwisata halal khususnya di Malang Raya. "Selain itu, juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan muslim dan mampu mendongkrak perekonomian wilayah Malang Raya," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potensi besar pariwisata ramah muslim di Indonesia terus berkembang pesat, dengan nilai belanja yang melampaui USD 200 miliar.
Baca SelengkapnyaWisata halal adalah salah satu konsep pariwisata menarik yang ditawarkan oleh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, Indonesia telah meraih peringkat dua dari Global Travel Muslim Index 2022 dengan memperoleh poin sebanyak 70.
Baca SelengkapnyaSektor makanan dan minuman halal menjadi salah satu pilar utama, disusul kosmetik, farmasi, keuangan syariah dan lainnya.
Baca SelengkapnyaUMKM didorong untuk mempersiapkan diri dan memanfaatkan momentum tersebut agar siap berdaya saing.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai (Bali) dan Soekarno-Hatta (Banten).
Baca SelengkapnyaRata-rata pengeluaran turis asing saat liburan di Indonesia sebanyak Rp23 juta per orang untuk sekali kunjungan.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisatawan mancanegara ini naik 21,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah ini turun sebesar 4,53 persen dibandingkan Agustus 2024 month-to-month (m-to-m).
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnya