Pemerintah yakin iklim investasi tak terganggu demo peringatan hari buruh
Merdeka.com - Pemerintah menilai demo buruh dalam rangka memperingati May Day tak akan mengganggu iklim investasi. Sebab, tren investasi saat ini tengah menanjak seiring baiknya perekonomian nasional.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, optimistis demo buruh pada peringatan May Day 2018 tidak akan mengganggu iklim investasi di Indonesia.
"Buktinya pertumbuhan investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) di 2017 masih mencapai 13-14 persen," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (1/5).
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Bagaimana cara menunjukkan apresiasi di Hari Buruh? Salah satunya yakni bisa dengan memberi atau berbagi ucapan Hari Buruh 1 Mei 2024 yang sarat harapan.
-
Apa yang dirayakan di Hari Buruh? Tujuan tersebut adalah memberi kesempatan bagi para buruh untuk memberikan penghormatan dan pengakuan terhadap peran pekerja dalam banyak hal seperti pembangunan infrastruktur dan penyediaan layanan penting bagi masyarakat.
Dari laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal I 2018 mencapai Rp 185,3 triliun.
Jumlah itu, meningkat 11,8 persen dari periode sama 2017 sebesar Rp 165,8 triliun. Realisasi investasi tersebut menyerap 201.239 tenaga kerja.
Menurut Luky, peringatan May Day 2018 yang diwarnai aksi atau demo bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara lain. Demo buruh, diakuinya bukan menjadi salah satu indikator calon investor untuk menanamkan modal di Indonesia.
"May Day bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara lain karena sudah menjadi event internasional. Dan demo di May Day bukan menjadi faktor ketika investor memutuskan investasi di Indonesia," jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengharapkan, aksi buruh pada peringatan May Day 2018 berjalan dengan amain, damai, dan kondusif.
"Dengan begitu, tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia tinggi, dan makin banyak investor yang mau masuk ke sini," katanya.
Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, demo buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional tidak ada dampaknya ke iklim investasi.
"Karena jadi hari libur nasional, pengaruhnya hampir tidak ada ke iklim investasi. Kan di seluruh dunia juga merayakan May Day," ujarnya.
Menurut Bhima, yang jadi persoalan buruh saat ini adalah lebih kepada produktivitas buruh Indonesia yang masih tertinggal di tingkat ASEAN. Artinya kalah dari Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Dalam Global Competitiveness Index, produktivitas tenaga kerja masuk nomor 8 sebagai masalah paling besar dalam daya saing nasional. Selain itu, indikator pasar tenaga kerja Indonesia juga belum efisien dengan peringkat ke 96 dari 137 negara.
Belum lagi, masalah besarnya kesenjangan skill antara kebutuhan pelaku usaha dan keahlian pekerja menjadi hambatan bagi investasi. Termasuk soal pendidikan angkatan kerja yang 60 persennya lulusan SMP ke bawah.
"Investasi masuk kalau tenaga kerjanya produktif dan inovatif. Soal demonstrasi ada di urutan akhir yang jadi pertimbangan," pungkas Bhima.
Reporter: Fiki Ariyanti
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil bilang tahun politki tidak berdampak secara langsung/
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaMelalui BRI Research Institute, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2023.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca Selengkapnya