Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti: Pengembangan Energi Surya di Indonesia Masih Tertinggal

Peneliti: Pengembangan Energi Surya di Indonesia Masih Tertinggal PLTS. energytoday.com

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute For Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, perkembangan energi surya di Indonesia relatif lebih lambat, dibandingkan negara Asia lainnya. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengambangkan energi surya di Indonesia.

Tercatat, hingga akhir 2018 total kapasitas terpasang pembangkit listrik surya baru mencapai 95 Mega Watt (MW), sedangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tega Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028 hanya menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2 Giga Watt (GW) hingga 2028.

"Lambatnya pengembangan listrik tenaga surya di Indonesia tidak sesuai dengan tren global, di mana listrik tenaga surya menjadi energi terbarukan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi selama beberapa tahun terakhir," kata Fabby, di Jakarta, Selasa (30/7).

Orang lain juga bertanya?

Fabby menyebutkan, kapasitas PLTS di Indonesia sudah mencapai 60 Mega Watt peak (MWp) ditargetkan meningkat menjadi 85 MW, sedangkan Singapura sudah mencapai 150 MWp akan meningkat menjadi 250 MWp. "Dibandingkan dengan Vietnam yang baru mengembangkan surya kita jauh tertinggal. Padahal kita kembangkan sejak 1980," tuturnya.

Indonesia memiliki potensi listrik dari energi surya yang cukup besar, dapat memenuhi kebutuhan listrik di masa depan dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas tanah maupun PLTS atap. Terdapat potensi pasar pengguna listrik surya yang cukup besar pada rumah tangga, bangunan komersial, bangunan pemerintah dan industri.

"Kajian kami menunjukkan potensi teknis listrik surya atap (rooftop solar) pada bangunan rumah di 34 provinsi Indonesia mencapai 194-655 Gigawatt-peak (GWp)," kata satu peneliti IESR Hapsari Damayanti, salah yang menghitung potensi tersebut.

Dari jumlah total rumah tangga di Indonesia, terdapat 17,8 persen rumah tangga yang memiliki kemampuan finansial untuk memasang perangkat listrik surya atap, yang diperkirakan dapat mencapai kapasitas 34-116 GWp. Jumlah ini merupakan potensi pasar listrik tenaga surya yang dapat dijangkau dalam beberapa tahun ke depan.

Menurutnya, penghitungan ini menjadi informasi penting bagi pengambil kebijakan di bidang energi, PLN dan pelaku bisnis di bidang energi surya lain bahwa potensi listrik energi surya yang sangat besar sesungguhnya dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai solusi penyediaan energi yang berkelanjutan, sekaligus solusi dan sumbangan Indonesia terhadap upaya mengatasi krisis perubahan iklim yang mengancam dunia.

"Ini baru potensi listrik surya atap rumah, tidak termasuk bangunan lain dan PLTS di atas tanah (ground mounted). Dengan potensi energi surya yang sedemikian besar Indonesia sesungguhnya dapat memenuhi 100 persen listrik di masa depan dari energi terbarukan," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?

Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.

Baca Selengkapnya
PLN Utang 8,3 GW Pembangkit Listrik Hijau
PLN Utang 8,3 GW Pembangkit Listrik Hijau

Pemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.

Baca Selengkapnya
Realisasi Penggunaan Energi Bersih di Indonesia Baru 13,9 Persen, Masih Jauh dari Target
Realisasi Penggunaan Energi Bersih di Indonesia Baru 13,9 Persen, Masih Jauh dari Target

Rendahnya realisasi bauran EBT ini tak lepas dari belum tercapainya target investasi di sektor energi hijau.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini Penampakan PLTS Terbesar se-Asia Tenggara, Terbentang di Permukaan Waduk Cirata Purwakarta
FOTO: Ini Penampakan PLTS Terbesar se-Asia Tenggara, Terbentang di Permukaan Waduk Cirata Purwakarta

Terbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.

Baca Selengkapnya
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya

Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca Selengkapnya
Target Pemakaian Energi Hijau Masih Jauh dari Impian, Ini Sederet Alasannya
Target Pemakaian Energi Hijau Masih Jauh dari Impian, Ini Sederet Alasannya

Sikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.

Baca Selengkapnya
Dukung Transisi Energi, PLN Indonesia Power Kebut Pembangunan PLTS 500 MW dari Proyek Hijaunesia
Dukung Transisi Energi, PLN Indonesia Power Kebut Pembangunan PLTS 500 MW dari Proyek Hijaunesia

dalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

Baca Selengkapnya
FOTO: Menengok PLTS Terapung Cirata Terbesar di Asia Tenggara yang Akan Diuji Coba dalam Waktu Dekat di Purwakarta
FOTO: Menengok PLTS Terapung Cirata Terbesar di Asia Tenggara yang Akan Diuji Coba dalam Waktu Dekat di Purwakarta

PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Kini Ada Pabrik Panel Surya Terintegrasi Berkapasitas 1 GWp di Kendal, Jadi Pertama & Terbesar di Indonesia
Kini Ada Pabrik Panel Surya Terintegrasi Berkapasitas 1 GWp di Kendal, Jadi Pertama & Terbesar di Indonesia

Saat ini PLN telah menapaki tahap penting dalam mendukung transisi energi tanah air menuju swasembada energi.

Baca Selengkapnya
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Ini Memalukan
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Ini Memalukan

Sri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.

Baca Selengkapnya
Dirut PLN Paparkan Pengembangan Hydropower di Tanah Air kepada Jokowi
Dirut PLN Paparkan Pengembangan Hydropower di Tanah Air kepada Jokowi

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam rangkaian World Hydropower Congress (WHC) 2023 di Nusa Dua Bali.

Baca Selengkapnya