Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti UI: Penyederhanaan Cukai Rokok Bisa Naikkan Penerimaan Negara Rp7 Triliun

Peneliti UI: Penyederhanaan Cukai Rokok Bisa Naikkan Penerimaan Negara Rp7 Triliun Rokok. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Peneliti Lembaga Demografi, Abdillah Ahsan menyebut bahwa skema cukai rokok Indonesia saat ini terlalu rumit. Menurutnya, cukai rokok ditentukan oleh beberapa pertimbangan, misalnya jenis rokoknya, jumlah produksi, dan rentang harga jual.

"Intinya saat ini ada 10 jenis tarif cukai (rokok). Empat untuk kretek tangan, enam untuk rokok mesin," papar Abdillah dalam sebuah Workshop Bahaya Industri Rokok di Swiss-bel Hotel, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/8).

Menurut Abdillah, sepuluh jenis tarif tidak sederhana. Baginya, hal itu bisa disederhanakan menjadi hanya beberapa saja. Penyederhanaan difokuskan dalam jenis rokok yang diproduksi oleh mesin. Yang mana jenis ini tidak terlalu banyak menyerap tenaga kerja.

"Rokok tangan oke kita paham. Kita sepakat lah ya karena itu menyerap tenaga kerja. Nah yang mesin tidak perlu ada perbedaan perlakuan cukai," katanya.

Saat ini, lanjut Abdillah, ada enam jenis jenis tarif rokok yang diproduksi oleh mesin. Yakni tiga untuk kretek mesin dan tiga untuk jenis putih mesin atau rokok rendah nikotin. Dalam jenis rokok yang diproduksi oleh mesin ini, kata Abdillah, masih dibagi lagi berdasarkan kuantitas produksinya.

"Golongan satu itu yang produksi tiga miliar ke atas, dan golongan dua itu yang di bawah tiga miliar," paparnya.

Hal ini berarti, jika ada perusahaan rokok yang hanya memproduksi tiga miliar kurang satu batang, maka tarif rokoknya ikut ke tarif golongan dua.

Melihat fakta tersebut, Abdillah menilai, jika perbedaan golongan tarif dalam rokok yang diproduksi mesin ini ditiadakan, atau dileburkan. Maka negara akan memperoleh lonjakan pemasukan dari cukai rokok. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa cukai rokok kretek mesin golongan satu sebesar Rp590 sementara untuk tarif cukai rokok putih mesin golongan satu Rp625.

"Maka ada selisih sebesar Rp35 per batang ya," jelas Abdillah.

Maka jika keduanya dileburkan mengikuti tarif Rp625, menurut perhitungan ekonom UI itu, negara akan memperoleh keuntungan 35 per batangnya dari rokok kretek mesin. Dan, ia melanjutkan, konsumen pun tidak akan diberatkan bila ada kenaikan cukai rokok kretek mesin sebesar Rp35.

"Perokok yang termiskin pun ya tanyain, bapak kalau harga rokoknya saya naikin 35 rupiah apakah keberatan? Saya berani taruhan dia gak bakal keberatan," tegasnya.

Sehingga, menurut Abdillah, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak melakukan penyederhanaan tarif cukai rokok kretek mesin.

Menurut Abdillah, seandainya pemerintah mengikuti skema seperti yang ia sarankan, maka negara akan mendapatkan pemasukan tambahan sebesar Rp7 triliun. Abdillah menjelaskan, perhitungan ini didapat dari angka 35 dikali kan jumlah produksi kretek mesin golongan satu yang mencapai angka 211 miliar batang pertahun. "211 miliar dikalikan Rp35 itu kita dapat 7 triliunan," tutup Abdillah.

Reporter: Yopi

Sumber: Liputan6.com

Jangan Lewatkan:

Ikuti Polling Setujukah Harga Rokok Naik? Klik di Sini!

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tarif Cukai Dinilai Gagal Tekan Konsumsi Rokok, Aturan Ini Jadi Biang Kerok
Tarif Cukai Dinilai Gagal Tekan Konsumsi Rokok, Aturan Ini Jadi Biang Kerok

Aturan ini membuat selisih harga rokok antar golongan semakin jauh

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Karena Cukai Tinggi, Struktur Tarif Picu Pergeseran Konsumsi Rokok
Tak Hanya Karena Cukai Tinggi, Struktur Tarif Picu Pergeseran Konsumsi Rokok

Angka prevalensi perokok tetap tinggi dan penerimaan negara belum optimal

Baca Selengkapnya
Ada Fenomena Masyarakat Beralih ke Rokok Murah, Tarif Cukai Bisa Tercapai?
Ada Fenomena Masyarakat Beralih ke Rokok Murah, Tarif Cukai Bisa Tercapai?

Banyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.

Baca Selengkapnya
Ditjen Bea Cukai: Larangan Penjualan Rokok Ketengan Tak Ganggu Penerimaan Negara
Ditjen Bea Cukai: Larangan Penjualan Rokok Ketengan Tak Ganggu Penerimaan Negara

Setiap orang dilarang menjual produk tembakau secara satuan per batang, kecuali bagi produk tembakau berupa cerutu dan rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Rumusan Cukai Hasil Tembakau 2025 Disarankan untuk Ditinjau Ulang, Ini Sederet Alasannya
Rumusan Cukai Hasil Tembakau 2025 Disarankan untuk Ditinjau Ulang, Ini Sederet Alasannya

Sebab saat cukai naik terlalu tinggi, harga rokok pun langsung ikut meningkat.

Baca Selengkapnya
Ini Dampaknya Jika Cukai Rokok Terus Naik
Ini Dampaknya Jika Cukai Rokok Terus Naik

Penurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.

Baca Selengkapnya
Benarkah Kebijakan Cukai Rokok Belum Berhasil Optimalkan Pendapatan Negara?
Benarkah Kebijakan Cukai Rokok Belum Berhasil Optimalkan Pendapatan Negara?

Penurunan realisasi penerimaan negara dari cukai rokok menunjukkan adanya tantangan dalam perumusan kebijakan cukai saat ini.

Baca Selengkapnya
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Rokok Makin Mahal di 2025 Akibat Tarif Cukai Naik
Siap-Siap Harga Rokok Makin Mahal di 2025 Akibat Tarif Cukai Naik

Ternyata kenaikan tarif cukai rokok juga ditanggung masyarakat yang mengonsumsi rokok.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?

Pemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.

Baca Selengkapnya
Tak Turunkan Jumlah Perokok, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Struktur Tarif Cukai Rokok
Tak Turunkan Jumlah Perokok, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Struktur Tarif Cukai Rokok

Banyak orang beralih ke rokok murah dengan risiko yang lebih berbahaya

Baca Selengkapnya
Produksi Industri Rokok Terus Mengalami Penurunan, Pengusaha Ungkap Penyebabnya
Produksi Industri Rokok Terus Mengalami Penurunan, Pengusaha Ungkap Penyebabnya

Kondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.

Baca Selengkapnya