Pengamat nilai budaya di Indonesia buat malas tenaga kerja lokal
Merdeka.com - Pengamat Ketenagakerjaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjudin Nur Effendi, membantah jika tenaga kerja di Indonesia disebut pemalas. Menurutnya, tenaga kerja pribumi justru lebih mandiri dan mampu bersaing di pasar kerja internasional.
"Sebenarnya orang-orang Indonesia yang di luar negeri disiplin, di negaranya saja yang manja," ujar Tadjudin di Jakarta, Jumat (27/2).
"Penyebabnya apa? Budaya. 'Kalau kita nganggur nanti Pakde kita ngasih uang, ibunya bantu' tapi kalau di luar negeri mereka mandiri sehingga bisa sukses, nah itu yang jelek. KKN, itu juga jelas karena masih mengakar banget sekarang," tambahnya.
-
Apa ciri khas rakyat Indonesia? Bangsa Indonesia memiliki beragam ciri khas yang mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan geografinya.
-
Dimana ciri khas rakyat Indonesia terlihat? Keindahan alam yang luar biasa, seperti pantai-pantai eksotis, gunung berapi, dan hutan hujan tropis, menjadi daya tarik wisata Indonesia.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa perilaku wajar di Indonesia yang dianggap kurang sopan di Rusia? Keramahtamahan sudah menjadi salah satu identitas yang melekat pada masyarakat Indonesia. Karena itu pula, kebiasaan tersenyum terhadap orang lain menjadi hal yang biasa dan dianggap sangat normal. Namun, siapa mengira jika perilaku seperti ini dinilai kurang sopan di negara Rusia. Di Rusia, senyum kepada orang lain akan dianggap sebagai tanda ketertarikan atau rasa suka.
-
Kenapa ciri khas rakyat Indonesia penting? Dengan mengetahui ciri khas rakyat Indonesia, Anda bisa lebih mengenal karakter bangsa. Semakin mengenal karakter bangsa sendiri, maka ini dapat meningkatkan kesatuan dan persatuan.
Dirinya mencontohkan, sampai saat ini sudah semakin banyak anak bangsa yang berkarya di luar negeri. Beberapa diantara mereka bahkan sudah dikontrak dengan lembaga-lembaga international.
"Itu anak-anak umur 30 tahun ke bawah. Ada yang bisa menjadi tenaga kerja media dari London yang gajinya Rp 3 juta per hari, tapi di Indonesia rendah," kata dia.
Lebih lanjut, Tadjudin meminta pemerintah untuk memberi perhatian khusus kepada anak bangsa yang mampu bersaing di pasar kerja asing. Sebab jika tidak, Indonesia akan kehilangan putra-putri terbaiknya yang sudah mampu membuktikan diri di negeri orang.
"Tenaga kerja kita kalau nggak hati-hati bisa di eksploitasi oleh outsourcing international. Makanya kita harus lihat mana yang rendah, yang rendah itu 50 tahun ke atas."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memang para bule di Bali kerap bertingkah absurd. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaPenduduk Indonesia disebut mudah membuat orang asing jatuh cinta.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang bule asal Polandia yang kaget dengan pemandangan nyetut motor di jalan raya.
Baca SelengkapnyaWarga lokal Indonesia tidak hanya ramah kepada sesama, tetapi juga kepada warga asing
Baca SelengkapnyaBeberapa kebiasaan yang dianggap sopan di Indonesia justru tak disarankan dilakukan di beberapa negara ini.
Baca SelengkapnyaSederet perilaku ini dianggap hal biasa di Indonesia, namun tidak di negara lain. Apa saja itu?
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tradisi dan kebiasaan yang mungkin tampak aneh bagi orang dari budaya lain.
Baca SelengkapnyaDia bahkan mengatakan, Indonesia mengalami kemunduran, bukan sekadar kerapuhan dalam etika pejabat negara.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberi bekal kepada Calon Perwira Remaja (Capaja)
Baca SelengkapnyaSeorang warga Amerika yang ditanya bahkan berkomentar nilai upah minimum rata-rata pekerja Indonesia sangat tidak masuk akal.
Baca Selengkapnya