Pengenaan cukai kemasan plastik bikin industri rugi Rp 2,4 T
Merdeka.com - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan rencana pemerintah mengenai pengenaan cukai terhadap kemasan minuman plastik akan berdampak pada industri prioritas sektor padat karya. Hal ini terlihat dari kerugian yang akan ditimbulkan sebesar Rp 2,4 triliun akibat turunnya penerimaan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen dan Pajak Penghasilan (PPh) badan.
Menurutnya, dengan memperhitungkan nilai elastisitas dari pengenaan cukai pada kemasan gelas Rp 50 dan kemasan botol sebesar Rp 200, maka total penurunan permintaan yang dihadapi oleh industri mencapai Rp 10,2 triliun per tahun.
"Meski potensi penerimaan negara sebesar Rp 1,91 triliun per tahun, tapi di lain sisi justru akan menurunkan pendapatan hingga Rp 2,4 triliun dengan total kerugian negara diperkirakan Rp 528 miliar dalam 1 tahun," ujar Adhi dalam diskusi di Jakarta, Senin (27/6).
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Apa saja dampak cukai terhadap kesehatan? Kebijakan ini diharapkan dapat membawa berbagai manfaat, khususnya di bidang kesehatan. Minuman berpemanis merupakan salah satu faktor risiko utama berbagai penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Siapa yang mendorong penerapan cukai? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama mendorong upaya pemerintah untuk menekan konsumsi gula.
Adhi menambahkan, pengenaan cukai plastik untuk atasi masalah sampah plastik kemasan ini justru salah sasaran dan merugikan industri. Padahal, plastik bekas kemasan seluruhnya dapat dilakukan dengan proses daur ulang atau 4R (reduce, re-use, recycle, dan recovery).
Dengan adanya pengenaan cukai ini, lanjut Adhi, maka akan memberikan sinyal negatif pada investasi, menekan pertumbuhan, mengancam penyerapan tenaga kerja, dan menurunkan daya saing di era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Industri ini jangan diganggu dengan implementasi yang sulit. Kita harus bersama-sama cari solusi yang baik. Jangan membuat kebijakan yang merugikan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca SelengkapnyaPenggantian kemasan polos pada rokok bisa berdampak pada industri turunannya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil perhitungan dampak yang dilakukan oleh Indef dengan penerapan tiga skenario kebijakan terkait industri rokok.
Baca SelengkapnyaMengingat pengenaan cukai minuman berpemanis tersebut harus memperhatikan kondisi perekonomian saat ini.
Baca SelengkapnyaPengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca SelengkapnyaGAPMMI meminta kejelasan maksud pemerintah dalam rencana pengenaan cukai minuman berpemanis.
Baca SelengkapnyaAndry juga menyoroti aturan zonasi larangan penjualan rokok radius 200 meter dari satuan pendidikan yang masih rancu karena tidak disebutkan dengan jelas.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan kenaikan penerimaan cukai sebesar 5,9 persen menjadi Rp244,198 triliun.
Baca Selengkapnya