Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengumuman capres dan cawapres dinilai tak mampu redam gejolak Rupiah

Pengumuman capres dan cawapres dinilai tak mampu redam gejolak Rupiah Enny Sri Hartati. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) kembali tersungkur ke Rp 14.600 per USD. Tidak hanya Rupiah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terjun bebas 3,29 persen atau 200,13 poin ke posisi 5.877,04 pada penutupan perdagangan sesi pertama pekan ini.

Melihat data-data tersebut, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang baru dirilis beberapa waktu lalu nampaknya belum berhasil meyakinkan pasar bahwa ekonomi Indonesia membaik. Bahkan, pengumuman pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tak cukup membuat pasar stabil.

"Sekarang ini yang jadi pertanyaan kan begini, kemarin pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi triwulan II bagus. Terus sudah juga ada kepastian secara politik pencalonan capres dan cawapres, tetapi kenapa respon pasar kok negatif?," ujar Enny di Tjikini Lima, Jakarta, Senin (13/8).

Kondisi ini kata Enny, berbeda dengan pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden pada 2014 lalu. Di mana pasar merespon positif dengan IHSG yang tadinya berada di zona merah merangkak naik ke zona biru. Meskipun kondisi ini hanya berlangsung satu bulan usai pengumuman.

"Kita ingat betul 5 tahun lalu, ketika pendeklarasikan Jokowi ini juga Rupiah bahkan IHSG langung dari zona merah ke zona biru. Tetapi ternyata honeymoonnya tidak lama, honeymoonnya hanya katakanlah satu bulan. Kemudian hal yang sama ini bisa terjadi sekarang, sebaliknya pasar justru merespon negatif," kata Enny.

Enny mengatakan, pemerintah harus mampu menyikapi berbagai kejadian ini dengan bijak seperti menjaga defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan. Sehingga kondisi pelemahan Rupiah dan juga penurunan laju IHSH tidak terjadi secara permanen.

"Kuncinya adalah di faktor fundamental, kalau faktor itu tetap, tekanan defisit nanti di bulan Juli tetap defisit dan current account kita defisit. Maka itu yang nantinya akan menjawab bahwa depresiasi nilai tukar Rupiah kita apakah temporary atau akan terus berlanjut ke depannya," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ramai Capres-Cawapres Bursa Saham Malah Anjlok, Ternyata Ini Biang Keroknya
Ramai Capres-Cawapres Bursa Saham Malah Anjlok, Ternyata Ini Biang Keroknya

Terpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.

Baca Selengkapnya
Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count

Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.

Baca Selengkapnya
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya

Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Demo Tolak RUU Pilkada Makin Ramai, IHSG Langsung Ditutup Melemah
Demo Tolak RUU Pilkada Makin Ramai, IHSG Langsung Ditutup Melemah

Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar-besaran mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Revisi UU Pilkada Dibatalkan, Nilai Tukar Rupiah Langsung Menguat ke Level Rp15.492 per USD
Revisi UU Pilkada Dibatalkan, Nilai Tukar Rupiah Langsung Menguat ke Level Rp15.492 per USD

Penguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.

Baca Selengkapnya
Prediksi Analis: Rupiah Bakal Menguat Usai Pelantikan Presiden Prabowo
Prediksi Analis: Rupiah Bakal Menguat Usai Pelantikan Presiden Prabowo

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang berlangsung lancar menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah ke depan.

Baca Selengkapnya
Pemilihan Presiden 2024: Apa Dampaknya Bagi Para Investor?
Pemilihan Presiden 2024: Apa Dampaknya Bagi Para Investor?

Berikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.

Baca Selengkapnya
Meneropong Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran Versi Quick Count ke Perekonomian Indonesia
Meneropong Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran Versi Quick Count ke Perekonomian Indonesia

Hasil hitung cepat telah menunjukan sinyal kuat untuk satu putaran, maka tingkat kepastian ekonomi juga akan kembali.

Baca Selengkapnya
BI Buka-bukaan soal Nasib Kurs Rupiah Jika Donald Trump Menang Jadi Presiden AS
BI Buka-bukaan soal Nasib Kurs Rupiah Jika Donald Trump Menang Jadi Presiden AS

Jika indeks dolar naik, hal ini berpotensi melemahkan mata uang negara lain, termasuk Rupiah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain

Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen

Berdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.

Baca Selengkapnya