Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha Dorong Penggunaan Baja Ringan Wajib SNI dan Sertifikasi Tenaga Konstruksi

Pengusaha Dorong Penggunaan Baja Ringan Wajib SNI dan Sertifikasi Tenaga Konstruksi baja. shutterstock

Merdeka.com - Peristiwa ambruknya atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Pasuruan, Jawa Timur memberikan sejumlah catatan penting terkait keandalan konstruksi bangunan. Termasuk soal konstruksi atap yang menggunakan bahan baja ringan.

Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Stephanus Koeswandi mengatakan, penggunaan rangka atap baja ringan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini. Namun banyak konsumen belum paham bahwa konstruksi rangka atap baja ringan memiliki aturan-aturan struktur dalam pemasangannya.

Bila kaidah-kaidah teknis ini dilanggar akan berdampak pada kegagalan struktur rangka atap baja ringan. Dari segi material, baja ringan juga membutuhkan bahan baku dan perlakuan spesial agar tidak terjadi kerusakan material yang nantinya akan berdampak pada usia material baja ringan dan kekuatan strukturnya.

Terkait peristiwa insiden tersebut, ARFI mengimbau pengawasan pada produk-produk bahan baku baja ringan ber-SNI harus diperketat dan dikawal betul oleh pemerintah. Bahan baku baja ringan ber-SNI sangat penting karena menyangkut kepentingan dan menjaga keselamatan masyarakat pengguna baja ringan.

Sebagai informasi, saat ini telah berlaku SNI untuk baja ringan, yaitu SNI 4096:2007 (SNI Bahan Baku) dan SNI 8399:2017 untuk SNI Profil Baja Ringan. Namun dalam penerapannya, penggunaan baja ringan ber-SNI dalam konstruksi belum diwajibkan.

"Kalau baja ringan ini kan ada tiga hal produk harus benar secara dimensi dulu," ungkapnya saat ditemui, di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11).

Desain Harus Tepat

Selain itu, proses desain juga harus dilakukan dengan benar dan tepat. Mengingat desain konstruksi yang menggunakan produk baja ringan tidak bisa disamakan, misalnya dengan produk kayu.

"Kemudian, karena ini produk konstruksi harus didesain dengan kaidah konstruksi yang benar. Baja ringan ini tidak bisa disamakan dengan cara desain atau pemasangan kayu. Jadi pengetahuan yang tadinya digunakan untuk mendesain kayu atau baja berat, tidak bisa diterapkan ke baja ringan," ungkapnya.

"Perlu juga pembelajaran untuk pembuat-pembuat gambar desain untuk rangka atap baja ringan ini, perlu adanya perhatian khusus juga," lanjut Stephanus.

Tak kalah pentingnya, sangat dibutuhkan tenaga pemasang baja ringan yang terlatih dan menguasai secara pasti standar pemasangan yang baik dan benar. Sedangkan kondisi saat ini belum banyak lembaga atau badan yang menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga pemasang rangka atap baja ringan yang mempunyai kemampuan serta keterampilan yang memadai.

"Terakhir untuk pengembangan SDM sesuai visi Pak Jokowi dalam lima tahun ke depan akan digalakkan pengembangan SDM. Khususnya untuk yang kami garis bawahi karena kami asosiasi yang terkait baja ringan kami sangat menggarisbawahi khususnya untuk pekerja yang terkait di baja ringan," ujar dia.

Perlu Pelatihan dan Sertifikasi

Pelatihan dan sertifikasi ini juga sangat penting sebagai modal guna menghadapi persaingan antar tenaga pemasang di Indonesia sendiri dan juga negara lain seiring dengan diberlakukannya perjanjian AFTA (Asean Free Trade Agreement).

"Saat ini kami sedang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, karena sudah ada Undang-undang Jasa Konstruksi tahun 2017 yang mewajibkan setiap pekerja konstruksi harus memiliki sertifikat," kata dia.

"Ini sudah kami lakukan dalam Asosiasi, perusahaan yang tergabung dalam ARFI telah melakukan sertifikasi bersama PUPR dan LPJK setempat. Target kami, tahun ini ada 3000 pekerja konstruksi yang sudah bersertifikat," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megabuild & Keramika Indonesia, Memastikan Industri Lokal Bersaing Secara Global
Megabuild & Keramika Indonesia, Memastikan Industri Lokal Bersaing Secara Global

Gelaran Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 resmi dibuka.

Baca Selengkapnya
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik

"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.

Baca Selengkapnya
Sektor Konstruksi Siap Berkolaborasi untuk Genjot Pembangunan Proyek Infrastruktur
Sektor Konstruksi Siap Berkolaborasi untuk Genjot Pembangunan Proyek Infrastruktur

Salah satu calon Ketua Umum BPP Gapensi yang juga sebagai Sekretaris Jenderal BPP Gapensi Andi Rukman Nurdin (ARN) berkomitmen untuk memajukan industri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya

Pabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.

Baca Selengkapnya
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar

Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.

Baca Selengkapnya
Asosiasi Industri Besi Baja Siap Bangun 3 Juta Unit Rumah di IKN
Asosiasi Industri Besi Baja Siap Bangun 3 Juta Unit Rumah di IKN

Indonesia memproduksi baja sekitar 16,8 juta ton di sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya
Terobosoan Pemerintah Percepat Sertifikasi TKDN untuk Ciptakan Lapangan Kerja
Terobosoan Pemerintah Percepat Sertifikasi TKDN untuk Ciptakan Lapangan Kerja

Anak bangsa bisa melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan. Hal ini akan sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas.

Baca Selengkapnya
PT GRP Dapat Investasi dari IFC Rp927 Miliar buat Tingkatkan Produksi Baja Rendah Karbon
PT GRP Dapat Investasi dari IFC Rp927 Miliar buat Tingkatkan Produksi Baja Rendah Karbon

Permintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.

Baca Selengkapnya
Menaker: Pesatnya Industri Film Perlu SDM yang Kompeten
Menaker: Pesatnya Industri Film Perlu SDM yang Kompeten

Menaker mengatakan, SDM yang kompeten sangat dibutuhkan.

Baca Selengkapnya
Airlangga Instruksikan Sektor Industri Lakukan Digitalisasi
Airlangga Instruksikan Sektor Industri Lakukan Digitalisasi

Airlangga meminta industri konstruksi melakukan transformasi digital.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Pabrik Bakrie Pipe Industries, Wamendag Dorong Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri
Kunjungi Pabrik Bakrie Pipe Industries, Wamendag Dorong Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri

Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong rencana ekspansi produk Indonesia ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Inerco Minta Pengusaha Utamakan Pipa Baja Seamless Buatan Dalam Negeri
Inerco Minta Pengusaha Utamakan Pipa Baja Seamless Buatan Dalam Negeri

Produksi pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, sudah mencapai 500.000 ton per tahun.

Baca Selengkapnya