Penjelasan sederhana mengapa dolar bisa naik tinggi
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) makin melemah. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pelemahan nilai tukar Rupiah ini disebabkan oleh kondisi ekonomi global. Pemerintah terus mencari cara untuk menangani masalah ini.
"Kami mohon maaf permintaan kedua, di mana pemerintah selalu menyampaikan kondisi negara lain, faktanya memang begitu," kata Menkeu Sri Mulyani.
Lalu, apa saja penyebab naiknya nilai tukar Rupiah ini?:
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
Berimbas dari krisis Argentina
Anjloknya nilai mata uang berimbas dari krisis Argentina. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, masalah krisis Argentina tak hanya melemahkan rupiah, tapi juga mayoritas mata uang di Asia Tenggara, seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand.
Krisis Argentina ini langsung membuat pelaku pasar gelisah dan mata uang melemah karena depresiasi peso Argentina mencapai 40 peso dari dolar AS. Hal ini membuat bank sentral Argentina, The Central Bank of the Argentine Republic, mengucurkan cadangan devisa dalam jumlah tinggi untuk menstabilkan peso.
Bahkan, Presiden Argentina Mauricio Macri sampai mengajukan pinjaman USD50 miliar kepada Organisasi Dana Moneter Internasional (Intenational Monetary Fund/IMF). Dampak krisis Argentina ini juga tidak terlalu signifikan terhadap ekonomi Indonesia, bila dibandingkan dengan gejolak ekonomi Turki beberapa waktu lalu.
Karena suku bunga The Federal Reserve
Pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan tetap menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap ekonomi AS yang sehat dan isyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga. Langkah itu akan tetap dilakukan meski Presiden AS Donald Trump kritik terhadap biaya pinjaman lebih tinggi.The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneter pada 2015 telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2018. Diperkirakan kenaikan suku bunga lagi pada September dan Desember.Pihaknya percaya kalau kenaikan suku bunga secara bertahap ini tetap sesuai dengan kondisi ekonomi.
Cara atasi nilai rupiah anjlok dengan kurangi impor
Sri Mulyani menjelaskan, untuk melindungi fundamental ekonomi domestik, pemerintah telah mengambil beberapa keputusan yang cukup berani. Salah satunya adalah upaya menyelamatkan defisit neraca perdagangan dengan cara mengurangi impor agar Rupiah bisa kembali terdongkrak. Adapun kebijakan tersebut berupa penyesuaian tarif pajak penghasilan (PPh) impor untuk 900 komoditas impor. Aturan akan segera diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). "Besok pagi akan lakukan penerbitan PMK dalam rangka atur impor barang konsumsi," ujarnya.Dia berharap dengan dikeluarkannya PMK tersebut dapat mengurangi celah antara impor dan ekspor yang saat ini cukup jauh.
Pemerintah meminta devisa hasil ekspor bawa pulang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta para pengusaha untuk membawa pulang Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke Tanah Air. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Direktur Statistik Bank Indonesia (BI), Tutuk Cahyono memgatakan bahwa aturan mengenai DHE sendiri sudah ada sejak lama.Dia menjelaskan, DHE yang dibawa pulang ke Tanah Air akan sangat berpengaruh terbadap nilai tukar Rupiah yang saat ini masih terdepresiasi atau melemah. Setiap devisa yang masuk, bahkan devisa Utang Luar Negeri (ULN) bisa menenangkan fluktuasi Rupiah sebab bisa memenuhi supply current account deficit (CAD)."Defisit kan harus dibaiayai, bisa dari ULN, DHE dan sebagainya. Inilah kita terus lakukan, pendekatan ke perusahaan," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaLogam mulia emas mudah dicairkan sewaktu-waktu. Ini tentu merupakan keuntungan sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca Selengkapnya