Per Agustus 2018, penerimaan negara capai Rp 1.152,7 triliun
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara hingga 31 Agustus 2018 mencapai Rp 1.152,7 triliun. Realisasi penerimaan ini setara dengan 60,8 persen dari target Rp 1.894,7 triliun dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan negara tersebut meningkat 18,4 persen apabila dibandingkan periode yang sama di 2017 yang sebesar 11,4 persen. "Penerimaan negara kita Rp 1.152,7 per 31 Agustus 2018 atau 60,8 persen dari total penerimaan," di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9).
Realisasi penerimaan ini disumbang oleh penerimaan perpajakan yang tumbuh 16,5 persen, lebih tinggi dari Agustus 2017 yang tumbuh 9,5 persen. "Ini pertumbuhan perpajakan yang sangat tinggi jika dibandingkan tahun lalu," jelas Sri Mulyani.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Apa yang sedang dilakukan Kementerian ATR/BPN? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset dengan estimasi nilai yang terselamatkan mencapai ± Rp643,9 triliun.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Dimana sumber APBN berasal? Pemasukan dalam APBN berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak, penerimaan negara bukan pajak, pendapatan dari perusahaan negara, hibah dan bantuan luar negeri, serta sumber pendapatan lainnya.
-
Siapa yang menjadi Menteri ATR/BPN? Putra pertama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik menjadi menteri ATR/BPN hari ini (21/2).
Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat tumbuh 24,3 persen, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 20,2 persen. "Sehingga kami sampaikan APBN kita dalam situasi sekarang cukup baik," katanya.
Sri Mulyani menambahkan, total defisit APBN hingga Agustus 2018 mencapai Rp 150 triliun, angka ini lebih rendah jika dibandingkan defisit APBN pada periode yang sama di 2017 yang mencapai Rp 220 triliun. "Sampai Agustus Rp 150 triliun lebih rendah jika dibandingkan posisi yang sama di 2017 sebesar Rp 220 triliun," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca Selengkapnya